“IMAM KECIL”

TURINO, S.Pd

“Allahu akbar”, suara nyaring dan jernih itu terdengar malam ke 7 di bulan Ramadhan 1441H ketika sholat qiyamul lail ramadhan berjama`ah dirumah sedang memasuki sholat witir, suara yang selalu menghiasi suasana rumah dengan segala tingkah dan polanya, pemilik suara itu adalah Hamzah.

Hamzah Ihsanu Hafiz nama yang kami sematkan di selembar kertas bernama akte kelahiranya pada 17 November 2011 di Kota Medan, anak ke 6 dari enam bersaudara ada Aisyah, Hasan, Hanifah, Raihan, Rahmi dan Hamzah dari seorang bidadari dari bumi bernama Sari Banun binti M Jusran.

Semenjak Virus Corona atau Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau saat ini lebih di kenal dengan Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan Cina pada Desember 2019, virus ini menyebar begitu cepatnya ke hampir seluruh dunia termasuk Indonesia, akibatnya kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan termasuk ibadah rutin banyak mengalami perubahan, termasuk diantara sholat, sholat yang biasanya kami lakukan berjamaah di masjid, tapi semenjak merebaknya pandemi virus corona ini sholat kami laksanakan bersama keluarga di rumah.

Malam itu seperti biasa kami sholat berjamaah di rumah tapi ... malam itu setelah selesai sholat isya hamzah minta kalau nanti dia ingin menjadi imam sholat sholat witir. Wah .. .apa bisa ? kata bang Aan nama panggilan Raihan dengan muka tak yakin. Jangan bi.. kata Aisyah menimpali “Nanti malah batal sholat kita”, “ngak apa2, boleh juga biar sekalian belajar dia bi” kata istri sambil memeluk dan mencium hamzah.

Akhirnya “malam itu” di Ramadhan 1441H, kami punya imam sholat witir dengan suara nyaring dan jernih itulah dia “Imam Kecil” kami bernama hamzah Ihsanul Hafiz, siswa kelas II yang bercita-cita menjadi Tentara menjadi imam bagi kami sekeluarga, Alhamdulillah dengan segala kekurangan dan kelebihannya sholat dapat terlaksana dengan baik, semoga kelak “imam kecil” kami menjadi Imam besar bagi keluarga dan masyarakat di sekitanya. Aamiin