Jenuh
Tagur H-100
Ah, kenapa aku kehabisan bahan untuk ditulis. Rasanya jenuh menyerang ku. Mungkinkah aku akan mengaku kalah? Entahlah.Yang jelas hari ini adalah saat aku ragu mau ikut terus tantangan menulis ini atau aku akan berhenti.
Namun sayang sekali dengan pencapaian yang telah aku raih hingga mencapai angka Tagur 99. Kemanakah semangatku?
Biasanya aku mengunggah tulisanku pada pagi hari, bahkan menjelang subuh. Namun hari ini karena jenuhku terpaksa baru jam sembilan malam aku bisa menulis, itupun hanya menuangkan rasa jenuhku.
Tolonglah teman, apa yang akan aku lakukan dalam keadaan jenuh ini. Barangkali teman pernah mengalami situasi seperti ini?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat Buk Uci,,,saya juga pernah merasakan jenuh,karena sudah mengalami kegagakan 2x ,harus remedi, namun ketika perhentian itu ada, rasanya kehilangan sesuatu, tidak menulis rasanya ada yang hampa, walau pun tidak ada yang baca, namun semangat harus terus dikobarkan ,,semangat Buk...
Makasih Nen
Semangat uni....lanjut...
Makasih Sasra
semangat bu...
Makasih Pak
Semangat Uchi ...