Tuti Haryati

Saya Tuti Haryati, lahir di Jakarta, 16 April 1975. Pemerhati inklusi yang selalu melayani dengan hati, memiliki hobi membaca dan menulis. Pemerhati ini menyele...

Selengkapnya
Navigasi Web

Autisme Yang Harus Diperbaiki Adalah Otaknya TantanganGurusiana Hari Ke 15

AUTISME : ABA (Applied Behavior Analysis) & BIT (Biomedical Intervention Therapy)

Autisme adalah gangguan perkembangan berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan orang lain. Penyandang autisme tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti, serta kemampuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu karena ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dan untuk mengerti perasaan orang lain. (Dr. Rudy Sutadi, SpA, MRS, S.PdI)

Penyandang autisme memiliki gangguan pada interaksi sosial (kesulitan dengan hubungan sosial; sebagai contoh, terlihat aneh dan berbeda dari orang lain), komunikasi (kesulitan dengan komunikasi verbal maupun non verbal; sebagai contoh tidak mengerti arti dari gerak tubuh, ekspresi muka atau nada/warna suara), imajinasi (kesulitan dalam bermain dan berimajinasi; sebagai contoh terbatasnya aktivitas bermain, mungkin hanya mencontoh dan mengikuti secara kaku dan berulang-ulang), pola perilaku repetitif dan resistensi (tidak mudah mengikuti/ menyesuaikan) terhadap perubahan pada rutinitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah kondisi (multi-faktor) berpengaruh pada perkembangan otak yang terjadi beberapa bulan sebelum kelahiran, dan faktor genetik (keturunan) merupakan faktor yang penting. Hal ini menyebabkan gangguan pada bahasa, kognitif, sosial dan fungsi adaptif, sehingga menyebabkan anak-anak tersebut semakin lama semakin jauh tertinggal dibandingkan anak seusia mereka ketika umur mereka semakin bertambah.

Belum lama ini, masih banyak orang yang menganggap autisme suatu kondisi yang absolut, tanpa harapan, dan tidak dapat membaik (incurable). Padahal dari hasil penelitian diketahui bahwa intervensi dini intensif berdasarkan prinsip Applied Behavior Analysis (ABA) dab BIT (Biomedical Intervention Therapy) pada anak-anak autistik dapat memberikan "kesembuhan". ABA dan BIT menyebabkan anak-anak autistik mencapai suatu tingkat yang sebelumnya dikira merupakan hal yang mustahil.

Penyandang autisme dikatakan "sembuh", yaitu bila mereka berhasil masuk ke dalam mainstreaming. Artinya, mereka dapat masuk dan mengikuti sekolah reguler kemudian berkembang dan hidup mandiri di masyarakat dengan tidak tampak gejala sisa, sehingga sering tidak ada yang menduga bahwa seseorang adalah (mantan) penyandang autisme. Dari hasil penelitian juga diketahui, bahwa semakin dini autisme didiiagnosis dan ditatalaksana, hasilnya akan semakin baik.

Jadi dari defenisi diatas, maka jelaslah bahwa penyandang autisme yang harus diperbaiki adalah otaknya, sedikit sekali manfaatnya kalau melatih ototnya (hanya sedikit sekali yang perlu dilatih ototnya), maka kalau terapinya diserahkan kepada lulusan-lulusan yang mengurusi otot maka ga nyambung jadinya.

Seperti yang saat ini kita lihat semua anak autistik dilatih meronce, dilatih naik turun tangga, dilatih masuk terowongan, dilatih bicara dengan memijit mijit mulut anak, menggosok gosok mulut anak dengan aneka sikat, bahkan umumnya anak autistik menjadi trauma. Untuk ABK yang lain, misalnya Down Syndrome, tunarungu, retardasi mental, CP mungkin cara diatas efektif, tapi tidak untuk Autisme.

Penanganan AUTISME adalah dengan smart ABA, terapisnya direcruit dari lulusan S1 semua jurusan yang dilatih intensive khusus hanya menangani anak autistik (tidak ABK yang lain), dan smart BIT dimana beberapa dokter di Indonesia sudah menjalani berbagai rangkaian pelatihan tentang smart BIT. Jadi untuk AUTISME, lakukan hanya 2 , yaitu smart ABA dan smart BIT.

Jangan buang-buang umur dan waktu anak autistik kita, kerjar ketinggalan pada otaknya sedini mungkin dengan smart ABA dan smart BIT

Semoga kita menjadi orang tua yang bijak dalam menentukan pilihannya dimana, kapan dan segera dalam menerapinya, karena umur anak semakin bertambah dan sebisa mungkin kita tidak berlama-lama termenung “Mengapa Allah menmberi cobaan kepada kita”. Tapi proses ikhlas dan segera bersikap adalah jalan yang harus kita pilih.

#Salamliterasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih ilmunya

29 Jan
Balas

Semoga manfaat dan bisa sama2 belajar agar tidak salah penanganan dan Autis bisa sembuh

29 Jan



search

New Post