Tuti Haryati

Saya Tuti Haryati, lahir di Jakarta, 16 April 1975. Pemerhati inklusi yang selalu melayani dengan hati, memiliki hobi membaca dan menulis. Pemerhati ini menyele...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara menghadapi Bulliying di Sekolah TantangangGurusiana Hari Ke 14

Cara menghadapi Bulliying di Sekolah TantangangGurusiana Hari Ke 14

Disadari atau tidak, penanganan polasuh yang ada di sekolah terhadap seluruh siswa memang selayaknya untuk selalu di waspadai. Menghadapi kenyataan seperti ini, mengharuskan kepada seluruh warga sekolah untuk saling bekerjasama dan melindungi. Terutama masalah Bulliying yang akan di kupas oleh penulis saat ini.

Keberadaan siswa kita baik untuk anak reguler maupun untuk anak yang berkebutuhan perlu ditanamkan untuk saling memberi informasi dan empati yang positif. Sehingga tidak terjadi Bulliying.

Bullying merupakan salah satu bentuk dari agresifitas, dimana pada penjabarannya berarti tindakan agresif yang dilakukan secara sistematis dan terencana serta berulang kali oleh seseorang yang memiliki kedudukan yang lebih baik (secara fisik maupun mental) terhadap orang lain , dimana tindakan ini dilakukan secara individual maupun berkelompok.

Bullying dapat berupa tindakan kekerasan fisik , agresifitas verbal, pengucilan, pemaksaan dan lain-lain. Tindakan-tindakan ini terjadi di seluruh institusi pendidikan di dunia. Dalam artian, hal ini terus terjadi dan tidak bisa dihilangkan 100%. Bullying tidak hanya dilakukan oleh sesama murid, tetapi tidak jarang dilakukan oleh pendidik (guru).

Tindakan bulliying dalam intensitas yang tinggi dapat mengarah pada tindakan kriminal seperti pelecehan seksual. Anak berkebutuhan khusus dengan kemampuan adaptif yang tinggi (high functioning) memiliki kemampuan secara akademik maupun sosial (dalam taraf cukup) untuk mengikuti jenjang pendidikan di sekolah umum atau inklusi.

Namun demikian adanya perbedaan dalam tingkah laku maupun kondisi fisik, menjadikan anak-anak ini sasaran empuk perilaku bulliying. Seperti sudah disebutkan di atas, perilaku bulliying tidak bisa dihilangkan 100% namun perilaku ini dapat diminimalisir. Antara lain dengan cara :

Pertama, meminta anak bercerita mengenai keseharian di sekolah. Orang tua harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anak mengenai kegiatan atau apa yang dialami oleh anak di sekolah. Tanyakan mengenai kegiatan apa yang dilakukan, ada kejadian apa hari ini, dan lain-lain.

Kedua, memeriksa kondisi fisik anak. Secara teliti, orangtua memeriksa kondisi fisik anak. Apakah ada bekas luka, goresan, dan lain-lain pada tubuh anak.

Ketiga, menggali informasi dari teman sekelas anak. Sesekali tanyakan mengenai kondisi anak kepada teman sekelasnya. Hal ini bisa dilakukan bila anak belum memiliki kemampuan yang memadai untuk bercerita.

Misalnya dalam bentuk pertanyaan "Audrey, kalau di kelas Evelyn suka main sama siapa saja?" "Suka ada yang gangguin tidak ?"

Keempat, menjaga kontak secara rutin dengan pihak sekolah (guru). Bila anak pulang dengan kondisi emosi yang berbeda dari biasanya, segera tanyakan ke guru, ada kejadian apa di sekolah.

Kelima, mencari informasi dari pihak lain, seperti sesama orangtua, babysitter, pengasuh. Orang-orang ini dapat menjadi sumber informasi untuk mengetahui atmosfir belajar di sekolah serta pergaulan anak di sekolah. Mereka umumnya tahu figur-figur yang ada di sekolah.

Kenam, membekali anak dengan pemahaman norma sosial. Anak yang memahami norma sosial akan menolak atau setidaknya berusaha menolak bila teman meminta mereka melakukan hal yang buruk. Pengajaran dapat berupa : mengajarkan anak mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain (dada-pada anak perempuan, alat kelamin,bokong), mengajarkan anak untuk berpakaian sopan (anak perempuan tidak boleh mengangkat rok), mengajarkan mengenai toilet training (buang air di WC, mencuci tangan, membersihkan diri setelah buang air)-saat anak bisa melakukan kegiatan buang air sendiri, akan meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual.

Ketujuh, menjelaskan keadaan anak kepada teman maupun orangtua murid yang lain. Melakukan psikoedukasi atau penjelasan sangat efektif, karena seringkali anak-anak melakukan perbuatan iseng karena mereka tidak tahu kondisi individu yang mereka jadikan sasaran.

Penjelasan mengenai kondisi anak dapat dilakukan saat event-event tertentu, atau orangtua dapat meminta guru untuk melakukannya. Keterbukaan orangtua mengenai keterbatasan anak patut ditekankan, agar guru maupun murid-murid lain paham mengenai kondisi si anak. http://www.globaltalitakum.com

Perbaikan pendampingan siswa berkebutuhan kita merupakan kunci utama keberhasilan pengawalan pendidikan. Oleh karena itu upaya perbaikan dan memberikan bagaimana berempati terhadap sesama temannya, selama di sekolah yang akan memberikan mereka saling menghargai dan bekerjasama. Poses pendampingan yang menekankan pada perbaikan dalam pertemanan, memahami bahwa ada orang lain yang perlu di perhatikan selain anak reguler, hal ini yang akan membuka empati seluruh warga sekolah dalam menghargai setiap individu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih ilmunya Bu. Anak saya dulu pernah di bully waktu SD. Alhamdulillah.. Bisa diatasi

28 Jan
Balas

Alhamdulillah bunda ... mencoba mengawal semua siswa kebetulan sekolah kami yang menjalankan program pendidikan inklusif, otomatis kami mencoba mengurainya untuk menjadi tulisan ...

28 Jan

Terimakasih ilmunya Bunda. Barakallah

29 Jan
Balas

Trima kasih atas infonya Bu Yg sering dilakukan anak itu bulying verbal. Kita sbd guru harus terus mengingatkan anak untuk saling menyayangi sehingga tdk ada pembulyan

29 Jan
Balas



search

New Post