Tuti Haryati

Saya Tuti Haryati, lahir di Jakarta, 16 April 1975. Pemerhati inklusi yang selalu melayani dengan hati, memiliki hobi membaca dan menulis. Pemerhati ini menyele...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengembalikan Fitrah Anak Melalui Gaya Belajarnya

Mengembalikan Fitrah Anak Melalui Gaya Belajarnya

Kesuksesan anak dalam belajar, sedikit banyak dipengaruhi oleh ketepatan kita mengenali tipe gaya belajar anak kita. Karena logikanya, kalau mereka belajar sesuai dengan gaya yang mereka sukai, maka rasanya belajar itu akan lebih menyenangkan. Semua materi akan mereka libas nggak bersisa. Hasilnya siswi akan kerasan di dalam kelas dan mengikuti pelajaran jadi fokus.

Seringnya kita sebagai orang tua, guru yang menjastifikasi bahwa siswa kita nakal, sulit diatur serta tidak mau tenang di dalam kelas,yang membuat gurunya pusing, langsung mengklaim bahwa anak ini nakal dan malas dalam belajar. Padahal tidaklah demikian, sudahkah kita mengobservasi apa masalahnya?. Pertanyaan yang bijak ini harusnya segera di temukan jawabannya.

Terus, bagaimana caranya tahu siswa kita mempunyai atau cenderung ke gaya belajar yang mana?. Cara untuk bisa mengenalinya adalah dengan psikotes terhadap siswa kita. Hasil test ini akan memberikan gambaran tentang tingkat kemampuan dasar otak, kemampuan khusus, bakat minat, metode belajar dan kepribadian siswa yang tidak lepas dari pengaruh kondisi siswa pada saat mengikuti tes.

Dari hasil tes ini juga akan membantu pihak sekolah / khususnya guru Bimbingan Konseling, dan orang tua murid dalam rangka memberikan bimbingan belajar dan mengarahkan siswa sesuai kemampuan dan bakat minat yang dimiliki, sehingga akan tercapainya suatu hasil yang maksimal dalam menempuh pendidikan. (Tim Psikolog: Heri Susanto, S.Psi).

Dari hasil yang didapatkan, dengan menggunakan Test Alfred Binet, penulis semakin memberi penguatan bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan saja, akan tetapi dipengaruhi juga oleh faktor internal (kejiwaan dan kepribadian) serta faktor eksternal yaitu lingkungan.

Dari permasalahan yang terjadi perlu kiranya kita sebagai orang tua, guru untuk lebih dekat lagi mengenal siswa kita, diataranya sekolah bekerjasama dengan guru mulai mengusahakan, mengikutkan siswanya untuk ikut tes Psikolog, agar apa yang guru lakukan di dalam kelas dengan melihat keberagaman gaya belajar siswa kita, maka semakin bervariasi pula guru dalam mengajar di dalam kelas. Yang terjadi guru semakin siap dalam mempersiapka administrasi pembelajaran sebelum mereka menyusun keberhasilan dalam mengajar. Mari kita belajar lebih dekat lagi untuk mengenali gaya belajar mereka.

Pertama, anak-anak tipe ini biasanya mempunyai ingatan fotografis. Mereka akan dengan mudah mengingat sesuatu dari bentuk, penampilan, warna dan sebagainya yang berhubungan dengan visual. Mereka umumnya suka menggambar, suka memperhatikan detail gambar, dan memperhatikan gejala-gejala fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Saat belajar, mereka akan lebih mudah menghafal jika mereka dibantu dengan mind mapping, diagram alur, dan gambar-gambar dalam buku-buku catatan mereka.

Nah, untuk membantunya belajar, guru dapat menstimulasinya dengan membuatkan presentasi-presentasi menggunakan PowerPoint, atau membuatkan video-video pendek. Atau bisa juga dengan mengajak mereka menonton Youtube atau mencari materi via Slideshare. Untuk lebih menstimulasinya, biarkan dia mencari tahu dan bereksplorasi lebih dengan mencari bentuk benda yang sedang dieksplorasi dan menunjukkan foto padanya. Kekurangan anak-anak tipe visual ini adalah gampang terdistraksi oleh sesuatu yang bergerak di sekitarnya. Sehingga dia nggak bisa, kalau diajak belajar tanpa TV dimatikan.

Kedua, tipe anak auditori merupakan tipe anak pendengar yang baik. Tipe ini adalah tipe anak yang konvensional, yang cocok bersekolah yang juga menerapkan cara konvensional. Guru menerangkan di depan kelas, dan anak-anak diam menyimak dan mencatat. Mereka mungkin sekilas saja tidak memperhatikan, tapi percayalah, telinga mereka terpasang dengan baik. Ciri-ciri paling menonjol dari anak tipe auditori adalah mereka aktif di berbagai diskusi kelompok, dan mampu menghafal lagu dengan cepat.

Untuk membantunya belajar guru bisa menstimulasinya dengan berbagai alat audio. Merekam materi pelajaran yang harus dihafalnya, dan kemudian memutarkannya kembali saat dia belajar. Atau Mama juga bisa bermain dengan lagu-lagu yang disukainya. Gantilah lirik-lirik lagunya dengan materi belajarnya sehingga dia akan lebih mudah menghafalnya. Anak-anak tipe auditori gampang terdistraksi oleh suara-suara bising di sekitarnya. Jadi, saat dia belajar, pastikan kondisinya cukup sunyi.

Ketiga, tipe anak kinestetik biasanya menyerap informasi dengan baik jika mereka tetap dibiarkan aktif bergerak. Seorang anak kinestetik nggak bisa, hanya diam mendengarkan dan melihat, mereka harus melakukan sesuatu. Sembari guru membacakan materi, misalnya, mereka akan menandai hal-hal penting di bukunya dengan marker, atau digarisbawahi, atau digambari. Jadi, nggak perlu heran jika buku catatan mereka berantakan sekali. Mereka akan sibuk membuat diagram alur untuk menjelaskan suatu proses, dan suka membuat kerajinan tangan.

Anak-anak kinestetik gampang terganggu oleh setiap hal yang ada di sekitarnya, Karena itu terkadang ini disalahartikan oleh sebagian orang dengan menyebut mereka sebagai anak yang hiperaktif, trobel dan sulit diatur. Sebenarnya tidak demikian, anak-anak kinestetik ini hanya butuh dibantu untuk lebih fokus, dan didorong untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Karena kecenderungannya yang terdistraksi oleh banyak hal, makanya mereka sering meninggalkan begitu saja apa yang sedang dikerjakannya termasuk di dalam kelas, untuk mengerjakan yang lain. Mereka senang jika diberi kesempatan untuk mengatakan pendapat dan pikiran mereka akan suatu hal.

Menggembalikan fitrah anak tidak semudah yang dibayangkan. Dengan mengenali tipe gaya belajar, Guru, Orang tua akan bijak dan mudah membantu belajar ananda selama di rumah maupun di sekolah. Pun saat kita harus memilihkan sekolah, kita akan bisa memilih metode sekolah seperti apa yang akan cocok untuknya. Semakin kita bisa memahami anak atau siswa kita dalam belajar, semakin kita bisa menyelesaikan masalah atau melejitkan kemampuannya berdasarkan fitrahnya. Tidak ada kata lain yaitu sesuai kemampuan yang ada pada diri ananda dan bakat dan kepeminatannya. Melihat fitrah keberagaman anak-anak kita dengan segala kemampuan, bakat dan kepeminatannya menjadi semakin lapang, bahwa setiap anak memiliki kecerdasan sesuai dengan keberagamannya masing-masing. Selamat berjuang bunda ayahanda dan guru-guru kita untuk menemukan fitrah anak –anak kita sesuai dengan gaya belajarnya.

Tulungagung, 30 Juni 2020 - 13.53

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih tulisannya bu

02 Jul
Balas

Betul, anak mempunyai gaya belajar masing-masing.

30 Jun
Balas

Terimakasih ustadz tasa komentarnya ...

30 Jun

Mantap ilmunya

30 Jun
Balas

Terimakasih bunda ... lama dak posting tulisan rasanya kangen ... semoga bermanfaat bunda ... salam kenal jeh

30 Jun

Kerennn bgt ulasannya bunda. Smga suatu saat di SD Negeri ada pendamping Psikolog unt anak. Dan ortu peduli pdanaknya tdk cm sekedar titip momong ke gr nya. Trmksh sdh berbagi bunda.

29 Oct
Balas



search

New Post