Tuti Haryati

Saya Tuti Haryati, lahir di Jakarta, 16 April 1975. Pemerhati inklusi yang selalu melayani dengan hati, memiliki hobi membaca dan menulis. Pemerhati ini menyele...

Selengkapnya
Navigasi Web
Outbound Sebagai Wahana Terapy Proses Penerimaan Diri TantanganGurusiana Hari Ke 26

Outbound Sebagai Wahana Terapy Proses Penerimaan Diri TantanganGurusiana Hari Ke 26

Outbound merupakan jenis latihan yang memanfaatkan keunggulan alam (outdoor) untuk membangun kerjasama tim dan pengembangan diri yang disimulasi dalam outbound training melalui permainan-permainan outbound yang edukatif baik dilakukan secara individu maupun kelompok. Program Outbound Training yang dilakukan bukan hanya berupa tantangan fisik dan mental, tetapi juga tantangan intelegensia. Program Outbound training dilaksanakan dengan cara memberikan permainan atau kegiatan yang dapat memberikan perubahan karakter untuk menjadi individu yang lebih baik atau positif. (Cakra wala outbound)

Sengaja sekolah mencarikan waktu libur. Dengan harapan siswa dan orang tua bisa hadir dalam kegiatan outbound yang sudah direncanakan sekolah. Outbound yang dilakukan di WOW (Wahana Outbound Wahidiyah) di Desa Sendang yang diikuti oleh 15 siswa berkebutuhan dan 15 orang tua siswa serta 8 GPK. Kami mempersiapkan diri untuk berangkat ke wahana, tepat jam 08.00 AM kita segera naik mobil dan segera menuju lokasi outbound.

Ada siswa kami yang mogok, ananda merasa berada di kelas reguler, yang ditanyyakannya “mengapa saya berada di kelas inklusif?, teman saya lho libur”. Dari sinilah sangat jelas bahwa proses penerimaan diri terhadap kekurangan dan kelebihan yang ada pada siswa kita perlu segera dicarikan titik temunya. Karena semakin kita tidak segera meanganinya maka keadaan ananda tidak akan ada perubahan dan akan terus diulang. Kerjasama yang menyatu sangat dibutuhkan oleh karenanya outbound ini wajib untuk diikuti orang tua. Dengan harapan kita bisa tahu karakter ABK dan orang tuanya dalam memberi semangat dan kesadaran bahwa kita harus bisa menerima dan ikhlas terhadap diri kita sendiri.

Akhirnya kami sampai di tempat outbound kami berkumpul dan segera membentuk 2 kelompok. Disana kami melakukan pemanasan senam yang dipandu oleh tim WOW, kami semua mengikuti gerakan senam yang dipandunya. Seluruh siswa, GPK dan orang tua ikut andil dalam pelaksanaannya. Masing-masing kelompok segera merapat ke pemandu WOW untuk diajak edukasi dulu dengan bermain hitungan sederhana, bagi yang sudah bisa menjawab dipersilahkan untuk memasuki trowongan sebelum memanjat jaring laba-laba yang sudah ada didepannya.

Kami selalu bersorak dan memberi semangat kepada seluruh siswa kami, agar mereka tidak takut dalam memanjat terutama tentang ketinggian, beditu juga dilanjutkan kepada siswa selanjutnya. Permainan dimulai dari yang sederhana yaitu bermain sendok kelereng, mmasuk di titian jeram. Semua permainan ini harus dilalui dengan sempurna.Selanjunya siswa diajak untuk menirukan gerakan tarsan, dengan tehnik siswa memegang tali, jangan sampai dilepas, karena jika dilepas secara otomatis siswa akan tercebur ke sungai kecil di bawahnya. Setelah itu siswa diajak untuk melewati titian diatas kolam. Dimana di kolam tersebut ada ikan. Sebelum seluruh siswa berjalan diatas titian, tim WOW memberi contoh dan diikuti oleh tim lainnya. Semua berjalan lancar. Karena GPK dan orang tua harus bisa bekerjasama dan hasilnya nilai akan di sebutkan pemenangnya.

Kegiatan seru pun dilanjutkan, kelompok Macan dan Kucing melanjutkan gamenya dengan bermain bola, disini siswa di ajari fokus dan bisa memahami aturan mainnya. Semakin banyak memasukkan bola ke gawang maka semakin banyak nilai yang akan diperolehnya. Ada hal lucu yang dilakukan siswa ABK yaitu bolanya sendiri di masukkan ke gawangnya sendiri. Keunikan seperti ini yang memberikan kita refres karena dari kejadian siswa tersebut semua tertawa. Waktu terus berlalu game yang di pandu oleh tim WOW tinggal 3 lagi yaitu lempar air, naik rifting dan berenang.

Sebelum melaksanakan 3 game kami beristirahat selama kurang lebih setengah jam dan kami langsung melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu lempar air, dipermainan ini setiap kelompok di beri satu bak air dan plastik, plastik dipenuhi air setelah itu ditali dan dilemparkan kekelompok satunya, begitu juga sebaliknya. Permainan ini begitu seru dan sangat menyenangkan seluruh ABK bersemangat untuk mengikuti 2 permainan lagi yaitu refting dan berenang.

Pada permainan refting ini banyak siswa kami yang belum pernah mengikutinya. Ketika melakukan rifting, kami harus terlebih dahulu memberi semangat dan tata cara memegang tali saat refting nanti meluncur. Hal tersebut tak mematahkan semangat kami untuk tetap melanjutkan rifting. Masing-masing kelompok tetap semangat dan antusias untuk melakukan rifting tersebut.

Akhirnya masing-masing kelompok bisa menyelesaikan seluruh game. Game terakhir renang semua siswa ABK bersuka ria berenang semua dan akhirnya siswa bergegas mandi karena kedinginan dan segera ganti baju untuk selanjutnya melaksanakan sholat dhuhur berjamaah.

Manfaat yang kami dapatkan selama mengikuti outbound yaitu kami Outbound training sangat baik dilakukan untuk wahana proses penerimaan diri. Outbound juga dapat meningkatkan kreativitas siswa, membangun jiwa kepemimpinan, kerjasama tim, menumbuhkan kebersamaan, rasa saling percaya dan bertanggung jawab. Melalui kegiatan outbound training yang menyenangkan para siswa akan dapat mengambil banyak pelajaran yang nantinya akan diterapkan untuk meningkatkan proses penerimaan diri.

Selama mengikuti outbound, kami merasa sangat senang karena acaranya benar-benar seru dan membuat kami lebih mengenal satu sama lain sehingga membuat komunikasi kami lebih terjalin lebih baik lagi. Tentu saja, kelompok Melati semakin kompak. Juga para panitia yang sudah berusaha secara maksimal untuk dapat membuat kegiatan outbound ini berjalan sesuai rencana dan manfaatnya dapat dirasakan oleh para peserta. Selamat kepada panita WOW, tim guru, dan wali santri atas kekompakannya. Semoga tahub depan bisa dikelola lagi dan seluruh ABK dan orang tuanya bisa mengikutinya lagi.

Pentingnya menerima diri secara ikhlas dan mengenali siapa diri kita. Dua hal yang harus ditanamkan kepada siswa kita yang nantinya akan menjadi penerimaan diri secara ikhlas siapa diri kita, dan mengapa pelajaran saya juga beda. Semua pelajaran hidup siswa kita akan di disaind pada PPI yang kita persembahkan kepada orang tua, siswa dan guru yang akan secara bersama mengolah kemampuan akademiknya yang sesuai dengan kemampuannya dan bina dirinya yang secara aktifitas hidupnya wajib untuk dibekali.

Selamat membaca dan salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post