Tuti Haryati

Saya Tuti Haryati, lahir di Jakarta, 16 April 1975. Pemerhati inklusi yang selalu melayani dengan hati, memiliki hobi membaca dan menulis. Pemerhati ini menyele...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pena Adalah Senjata Kita TantanganGurusiana 60 Hari Ke 2

Pena Adalah Senjata Kita TantanganGurusiana 60 Hari Ke 2

Bersyukur tiada tara, sepertinya geliat menulis sedang membara pada diri saya, kebingungan selama ini terjawab sudah. Apakah itu ? saya suka menulis di buku harian, dengan gaya yang penuh dengan persuasif dan itu berjalan terus hingga sekarang. Kebingungan akan menulis dari mana muncul lagi, kepercayaan bahwa saya bisa menulis hilang, yang terjadi saya tidak melakukan apa-apa.

Setelah saya mempersiapkan diri menjadi guru di Sekolah Swasta di Tulungagung sampai sekarang. Tentang menulis, ternyata saya pun belum melakukan apa-apa dan belum menghasilkan apa-apa. Suatu saat bersama dengan bunda Nur Hasanah dari SMPN 5 Surabaya, kami tim Master teacher di program inklusif di Jatim. Dengan beliaulah saya mulai kenal IGI dan mulai ikut aktifitasnya. Rasa iri dan keinginan untuk belajar menata diri lagi semakin kuat, melihat seluruh anggota IGI yang selalu penuh inovatif dan kreatif. Disinilah awal saya mengikuti wahana menulis untuk segera berbenah. Apalagi sekolah saya melaksanakan K 2013 sudah barang tentu kami mendukung dan melaksnakan Gerakan Literasi Sekolah.

Eksen yang kami lakukan tidak mendapatkan hasil yang siknifikan, terutama untuk gurunya. Setelah mengikuti pelatihan pak Harnowo seorang penulis yang handal, tambah tertantang diri ini untuk segera memaksakan diri untuk menulis, tapi bagaimana ? siapa yang harus membantu saya ? mampukah saya ? pertanyaan ini yang selalu menghantui, selembar kertas saya terima dan saya isi ke panitia untuk mengikuti pelatihan menulis Opini di media guru di Unesa.

Di Unesa saya bisa bertemu Bapak Mohammad Ihsan dan Mas Eko Prasetyo dari tim MediaGuru di kelas menulis opini. suasana belajar yang luar biasa membuat saya bergairah kembali menulis. Niatan saya untuk segera memulai dan menyelesaikan satu Guru satu Buku dimulai, semoga cita-cita ini bisa terwujud dengan memulai dari diri untuk memaksa membaca dan segera menulis dan tentunya juga di bantu oleh Tim MediaGuru.

Kesan yang tidak mungkin saya lupakan, virus kebaikan menghampiri saya untuk selalu berdiskusi dan memaksakan diri untuk membuat Opini, dan ternyata membuat Opini sangat sulit dibanding tulisan fiksi, dokter bedah menghantam bahwa tulisan saya masih gersang, analisis kuran dan cantolan tidak ada. Semakin saya terus menulis dengan bantuan beliau tulisan pertama di muat di koran Duta Surabaya. Semangat mulai membara....

Bagi saya, senjata untuk mencerdaskan anak bangsa adalah Pena. Dengan Pena kita bisa menggoreskan apa yang harus Guru sampaikan dalam mentransfer Ilmu Allah dengan ketulusan. Guru yang mengajar sudah banyak, tapi Guru yang mau belajar dan menuangkan idenya dengan pedang Penanya adalah langkah perjuangan yang harus di wujudkan. Tidak ada kata lain untuk memberi inspirasi buat murid-murid kita.

Semoga karya yang sudah dilahirkan, memberikan kita untuk semangat dalam menuangkan ide kita, lalu apa yang harus kita wariskan untuk anak didik kita ? tidak ada kata lain dengan Pena dan tulisan warisan kita berikan, agar kita menjadi inspirasi buat mereka melalui tulisan kita.

Selamat membaca dan salam literasi ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post