Waktu sudah menunjukan pukul 11.00. Segera aku mohon diri untuk meninggalkan ruangan rapat yang baru saja selesai digelar bersama guru-guru. Teringat janjiku dengan rekan-rekan forhati untuk berkumpul saat ini di Kampus STIE. Di sinilah titik kumpul agendaku selanjutnya, menuju lokasi acara silaturahmi bulanan forhati di Sari Ater Subang.

Bergegas kuhampiri anakku yang sudah menjemputku di halaman sekolah. " Kita langsung berangkat, Nak ! " titahku sambil langsung menaiki motor yang sudah siap memboncengku. Anakku hanya menganggukan kepala tanda mengiyakan. Motorpun melaju menuju tempat yang telah dijanjikan.

Di pertengahan jalan, motor yang kutumpangi tiba-tiba mogok. Ada kerusakan pada businya. Duhh, gimana ini ? Masih jauh ke jalan raya. Tidak ada kendaraan umum yang bisa kutumpangi. Aku segera kirim pesan via whatsapp, kalau aku kemungkinan tidak bisa ikut bersama mereka menghadiri acara. Kasihan teman-teman kalau harus lama menunggu aku. Akupun kemudian memutuskan untuk pulang dan membawa motorku ke bengkel.

Pukul 11.30 aku sampai di rumah. Kudengar gawai di dalam tasku berbunyi. Segera kuangkat dan ternyata dari salah satu rekan forhatiku, teh Lulu. Rupanya ia juga masih di Purwakarta dan belum berangkat. Ia mengajakku untuk berangkat bersamanya. Akupun kemudian bergegas mengambil tas dan jakcet yang tadi telah aku tanggalkan. Bismillah, akhirnya jadi juga aku berangkat. Di perjalanan baru aku tahu kalau kami tidak berdua, masih ada dua rekanku yang juga masih tertinggal, teh Rini dan teh Femi. Kamipun berangkat bersama setelah mampir dahulu di mesjid terdekat untuk melaksanakan salat zuhur.

Tiba di lokasi, kami berempat langsung pesan tiket masuk. Rekan-rekanku yang lain sudah berkumpul dan sebagian bahkan sudah nampak berbasah-basahan menikmati air panas di sana. Memang sengaja kami memilih tempat acara di Sari Ater, supaya bisa sambil refreshing menikmati indahnya pemandangan alam dan hangatnya air di sini.

Sekitar pukul 14.00 acarapun dimulai dengan prosesi khas kami, makan bersama. Kali ini menunya sama karena langsung pesan di tempat, yaitu ayam bakar sambal manis khas Sari Ater. Selama menikmati makanan, selalu saja ada kelakar yang membuat kami semua tertawa. Apalagi celotehan teh Enung yang super kreatif melontar kata. Kepiawaiannya membolak-balik kata bikin semua senang mendengarnya. suasana makanpun bertambah hangat diwarnai gelak tawa yang penuh keakraban

Tak ada agenda pembahasan khusus di pertemuan kali ini. Usai makan, konsolidasi organisasi sekilas disampaikan oleh sekum forhati, teh Rini. Kebetulan ibu ketua masih di perjalanan karena harus menerima tamu kedinasan dahulu di kantornya. Acara kemudian ditutup dengan pembukaan arisan sebagai perekat silaturahmi kami.

Tak selang berapa lama, ibu ketua yang ditunggupun hadir. Kebersamaan kami berlanjut di pemandian air panas. Semua sudah siap dengan kostum berendamnya, kecuali aku yang karena terburu-buru lupa kerudung gantinya tak dibawa serta. Apalah daya, akupun harus puas dengan hanya merendam dua kakiku saja di pemandian ini. Lumayan, sueger juga serasa diterapi.

Hampir setengah jam kami menikmati kehangatan air di pemandian. Jepretan kameranya teh Enung tak melewatkan setiap momen yang terjadi. Kecuali momen sang fotographer kehilangan keseimbangan saat hendak mencari posisi wuennak untuk memotret. Bruuk ... tiba-tiba saja ia terjatuh saat kami semua sudah siap berpose. Suasanapun berubah penuh tawa melihat kelucuan ini. Ah, selalu saja ada cerita.

Semoga kebersamaan ini menjadi perekat untuk meroketkan cita-cita kita bersama.

Forhati-pwk, 11/02/2