TUTIK HARYANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Karunia... #bag.3

Waktu menunjukkan pukul 07.45 dan mereka belum juga muncul di sekolah. Dan sepertinya memang mereka tidak akan sekolah hari ini. Aku segera menuju ruang paling ujung di sekolahku, yang biasanya kugunakan untuk kegiatan rohis tiap Jum'at. Kupanjangkan sujudku, dan kusebut kedua anakku yang sampai sekarang belum kuketahui di mana dan ada masalah apa.

Hari ini aku ada jam mengajar setelah waktu istirahat. Jadi masih ada waktu satu jam lebih sebelum jadwalku. Kuijin dengan guru piket, kalau aku akan pergi ke rumah salah satu dari anak yang kemarin cabut. Kutitipkan tugas, untuk antisipasi jika aku belum kembali ke sekolah. Kalau kemarin aku pergi ke rumah anak yang dekat dengan sekolah, kali ini aku pilih pergi ke rumah anak yang satunya. Kuajak seorang kawan yang tidak ada jadwal hari ini, jadi bisa agak longgar waktu.

Rumahnya lumayan jauh, dan lumayan juga untuk jadi sirkuit offroad. Terlebih kontur wilayahnya berbukit, menambah goncangan sepeda motor yang kami naiki. Kurang lebih 25 menit perjalanan, akhirnya kami sampai di rumah anak tersebut. Sebelum pergi tadi, kuminta 'ancer-ancer' alamat rumahnya pada anak kelas sembilan yang sudah pernah main ke tempat anak itu.

Daerahnya sepi, hanya nampak satu dua rumah saja sepanjang kami masuk perkampungannya. Sejauh mata memandang, hanya ada areal perkebunan sayur. Pintu rumahnya tertutup rapat, begitu juga dengan jendela. Mau bertanya, tapi jarak rumah tetangganya yang paling dekat kurang lebih 300 an meter. Duh, jauh betul nak tanya, pikirku. Kuucapkan salam dan kuketuk, tak ada jawaban. Kucoba telepon nomor kedua anak tersebut, tidak aktif. Kutelepon nomor orang tuanyapun tak aktif.

Aku menuju samping dan belakang rumah, dan kuucapkan salam. Namun tak ada jawaban dari dalam rumah. Dengan berat hati, aku mengajak guru yang tadi menemaniku untuk balik ke sekolah saja. Kemana kalian nak, pikirku. Kecewa, sedih, penasaran, bercampur aduk dalam hatiku. Karena sampai saat ini aku belum tahu keberadaan anak-anak tersebut. Namun yang membuatku sedikit tenang adalah, bahwa anak-anak ini masih pulang ke rumah. Karena tak ada laporan apapun dari orang tuanya.

"Cari siapa bu," sebuah suara tiba-tiba muncul dari balik semak-semak dan pepohonan. Rupanya nenek anak tersebut, yang tinggal di sebalik rumpun tanaman. Dengan singkat kuceritakan maksud dan tujuanku. Meski tak kuceritakan kejadian bolosnya sang Cucu. Dan menurut neneknya, tadi pagi ada kawannya jemput, jadi mereka pergi ke sekolah berdua. Makin, terusik pikiranku. Sehingga cerita neneknyapun, tentang asal pertama pindah ke daerah tersebut sudah tak bisa kucerna lagi. Pikiranku mencari, kemana mereka pergi.

#bersambung..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaap Bun.. Salam sehat dan sukses.. Barakallah Bund

10 Feb
Balas

Aamiin, alhamdulillah Bunda.. Salam sukses sll jg utk bunda

11 Feb



search

New Post