#TantanganMenulisGurusianaHariKe-22

Sore tadi aku sempatkan pergi ke sawah. Kuambil sepeda motor dan kunaiki pelan-pelan menuju sawah. Tak lama kemudian kuparkir sepeda motorku di depan rumah tetangga sawahku. Bergegas aku berjalan ke arah jagung yang kutanam sebulan lalu. Kutelusuri jalan setapak (galengan) sawah. Tanaman jagungku tumbuh subur dan lebat. Alhamdulillah ada yang sudah muncul jagungnya dan ada yang masih berbunga.

Kulanjutkan kakiku melangkah diantara tanaman jagung yang sudah tinggi. Sepi juga, tak kujumpai manusia di sawah saat itu. Tibalah aku di sawah yang ditanami padi. O alhamdulillah tanaman padi juga tumbuh subur. Bulir-bulir padinya sudah tumbuh merata, bagus sekali. Senang rasanya melihat tanaman yang tumbuh subur dan sebulan lagi insyaAllah panen.

Kulangkahkan kakiku pulang dengan menyusuri jalan setapak (galengan) yang berbeda. Suasana sepi juga, maklum sudah menjelang pukul 4.30 WIB. Dengan rasa senang kulihat juga tanaman jagung sawah tetangga sambil kulantunkan dalam hati shalawat nabi. Akhirnya tiba juga di depan rumah tetangga sawah. Ada beberapa orang bercengkerama sambil petan (mencari hewan kecil namanya tumo di rambut). Kusapa mereka, mongggo Bu, Mbak, wangsul riyin, matur suwun. Dijawab oleh mereka,"inggih Mbak sambil bertanya Mbak Tutik punya obate tumo tah?, niki lho tumoe kathah kersane ndang ical. Hem kusodori uang buat mereka beli obat tumo peditok. Jaman gini kok masih ada tumo..... segera basmi dengan peditok! ha ha ha....

Jombang, 22 Julu 2020