Tuti Masni,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lelah seorang ibu

Lelah seorang ibu

Ibu adalah sosok manusia yg Allah muliakan.

Kemuliaan itu bukan tanpa sebab.

Kemuliaan itu diberikan karena amanah yg dipikulkan kepundaknya.

Seorang ibu diberi amanah untuk merawat dan menjaga calon manusia baru dalam rahimnya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an yg artinya :   "Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tidak ada 'Ilah' melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 3 : 6)

Diawal kehamilannya seorang ibu akan merasakan mual dan badan yg melemah. Semakin besar kehamilannya,semakin bertambah kesusahan yg akan ia rasakan. Semua itu sudah menjadi ketentuan sang Pencipta. Terbunyi dalam Al-Qur'an yg artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan  lemah yg bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu." (QS.31 : 14)

Setelah kurang lebih 9 bulan mengandung dalam kondisi susah, seorang ibu akan memasuki fase perjuangan yg penuh pengorbanan, yaitu proses persalinan. Proses melahirkan yg secara normal, merupakan fase puncak perjuangan seorang wanita yg dipanggil 'ibu' untuk menghadirkan calon penerusnya. Buah hati yg telah dinanti selama 9 bulan. Bayi mungil yg diharap menjadi penyejuk hati dalam rumah tangga.

Setelah sang bayi lahir, maka peran seorang ibu memasuki babak baru, yaitu menyusui dan mulai memperkenalkan alam sekitar. Sang ibu mulai memperkenalkan sentuhan, suara dan bunyi. Pada tahap ini sang ibu mengambil peran pengasuhan dan menjadi madradah pertama bagi calon generasi penerus.

Seiring berjalannya waktu, peran ibu semakin dibutuhkan untuk membentuk kesempurnaan pribadi sang anak. Dari seorang ibu sang anak akan belajar cara bicara, berjalan termasuk adab dan norma dasar dalam agama. Seorang ibu harus pandai dan bijak dalam menjalankan perannya sebagai pendidik sekaligus sahabat bagi anaknya. Keberhasilannya dalam meletakkan pondasi awal norma dan adab yg benar akan memunculkan karakter positif pada kepribadiang sang anak. Itulah sebabnya seorang ibu pantas dimuliakan. Bahkan ada hadits dho'if  yg  artinya berbunyi "Syurga di bawah telapak kaki ibu".

Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa sepak terjang seorang ibu akan berdampak besar bagi anaknya. Seorang ibu yg shaleha dan membimbing serta mendidik anaknya untuk bersungguh-sungguh mencari syurga Allah, maka sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yg shaleh dan akan mendapatkan syurga itu. Sebaliknya, seorang ibu yg memiliki akhlak buruk dan mendidik anaknya berperilaku buruk, maka sang anak akan tumbuh menjadi seseorang yg berkepribadian buruk.

Dalam menjalankan perannya yg begitu besar, seorang ibu mendapatkan kekuatan yg begitu ampuh, yaitu kekuatan do'a.  Do'a seorang ibu di keheningan malam dalam sujud kepada Robb yang Maha Kuasa dapat menjadi senjata ampuh untuk mengatasi berbagai kesulitan bagi sang anak. Do'a tulus dari seorang ibu juga dapat menjadi pintu gerbang bagi kesuksesan seorang anak.

Oleh karena itu seorang wanita harus membekali dirinya dengan ilmu dan berusaha menjadi seorang ibu yg shaleha. Diharapkan seorang wanita akan menjadi ibu sesuai yg diharapkan. Ibu yg menjadi  pintu gerbang bagi kesuksesan dan kebahagiaan anaknya di dunia, serta jembatan menuju syurga bagi anak-anaknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post