Kelas VIII D adalah kelas istimewa , itu julukan dari kami para guru yang mengampu di kelas itu. Mengapa istimewa, mereka berasal dari kebijakan pemerintah yang masuk lewat jalur Zonasi dan jalur miskin.

Ada tiga puluh dua anak di kelas tersebut yang masuknya dengan nilai Ujian Nasionalnya ( UN) di bawah standart yang biasa sekolah tetapkan.

Mengelola siswa dengan kemampuan istimewa sangatlah tidak mudah , harus mempunyai seribu cara untuk merengkuh mereka baru memberikan materi maupun muatan budi pekerti.

Adalah teman seprofesi, beliau adalah Toyib Ikhwanto, S.Pd, seorang guru bahasa Indonesia di sekolah kami, mencoba pendekatan pada siswa -siswa istimewa ini dengan Ngopi bareng di kelas sebelum memberikan target-target yang akan dicapai di kelas itu.

Harapan beliau adalah dengan suasana santai, siswa --siswa istimewa ini bisa dengan nyaman menikmati pelajaran sesantai orang ngopi di warung.

Dalang ora kurang lakon, selamat untuk para guru yang mendapatkan amanah mengajar di kelas- kelas istimewa, semoga jerih payah kalian berbanding lurus dengan pahala yang Allah limpahkan kepadamu.

Anak-anak istimewa ini memang membutuhkan perhatian istimewa dari kita, mereka adalah makhluk ciptaan Allah yang di pundak kitalah mereka berharap menjadi tunas bangsa yang bermasa depan.