Tyas Susilowati , M.Pd

Seorang guru dengan dua putra - putri yang beranjak dewasa. Mengawal perkembangan anak-anak dengan berbagai tantangan dan kenikmatan adalah karunia yang l...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pagiku Rasa Pelangi

Pagiku Rasa Pelangi

Pagiku Rasa Pelangi

Sudah janjian pagi usai subuh, dua sahabat ingin jalan pagi menikmati udara bersih dan segar. Lama tidak jumpa darat sambil bicara hal positif tentang bisnis emak-emak , tentang perkembangan anak-anak.

Qodarullahnya pagi ini jalan paginya sangat spesial, motoran pagi boleh dibilang, mengapa? Si hitam coklat , si keledai besiku dengan bersemangat siap mengantar motoran pagi ini.

Kuhampiri sahabat baikku, sebut saja Umi Shafa, Dengan berbekal beberapa lembar uang kertas kubawa serta mengiringi motoran pagi ini. Tujuan utama adalah bisa berbincang-bincang offline, biasanya kami tetap bersilaturahim via online , terkait bisnis dan persaudaraan emas kami.

Pertama mengunjungi rumah pinggir jalan yang dikontrakkan. Ingin menyewanya, untuk bisnis yang akan kami bangun. Lanjut ke pasar Imogiri, pasar rakyat, untuk membeli sarapan pagi.

Tetiba di warung ,usai memarkir si Hitam coklat, kami disambut ibu pemilik warung nan ramah. Ada 4 orang yang membantu memasak dan menyiapkan hidangan. Rasanya saya bertemu ibuku kembali, penjual nasi rames, soto dan pecel, tak terasa air mataku mengalir.

Mereka bangun jam 03.00 dini hari menyiapkan segala sesuatunya, termasuk memasak, jam 04.00 pagi , para pedagang datang untuk menghangatkan badan, ngopi, ngeteh dan sarapan pagi. Oh...pagi penuh energi . Aku terpaku mendengar cerita ibu pemilik warung nasi. Lalu dimanakah aku saat itu, aku adalah salah satu yang membantu ibu, tukang belanja seledri, kobis dan tauge sebagai toping soto ayam andalan warung kami. Mata ini nanar sambil melihat semburat matahari di ufuk pagi.

Trimulyo, 4 Nov 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tulisannya. Pagi mengais rezeki. Terlambat bangun pagi, rezeki dipatok ayam

04 Nov
Balas

Terima kasih bu Fitri, betul jgn kalah sama ayam, salam literasi.

04 Nov

Kereeen ceritanya, Bunda. Salam literasi

04 Nov
Balas

Terima kasih pak Dede, salam literasi

04 Nov

Pagi yang luar biasa bersama sahabat terbaik. Mantap Bu dan salam sukses.

05 Nov
Balas

Semangat bekerja dalam mengais rezeki membuata saya salut..dan bersyukur..banyak kehidupan yang susah di luar sana..menginspirasi sekali critanya..apik

04 Nov
Balas

Pagi yang menggugah hati. Barokallah ibu.

04 Nov
Balas

Betul bu, bangun pagi selalu ada daya magic, trims hadirnya bu

04 Nov

Keren Bu, usahanya untuk mendapatkan rezeki.

06 Nov
Balas

Keren ya ibu kita bu Siti, semangatnya menginspirasi.

04 Nov
Balas

Penuh warna

04 Nov
Balas

Betul bu, senang, terharu, campur jadi satu

04 Nov

Keren semangat tulisannya..... sukses selalu

04 Nov
Balas

Terima kasih bu, sukses juga buat ibu

04 Nov

Saja jadi teringat ibu juga, Bu. Dulu jualan di kantin di sebuah sekolah. Pagi2 sdh umek memasak dan menggoreng macam2 gorengan. Sukses selalu untuk Bu Tyas.

04 Nov
Balas

Keren bu Siti, semangat ibu2 kita.Sukses buat bu Siti juga.

04 Nov



search

New Post