Tyas Susilowati , M.Pd

Seorang guru dengan dua putra - putri yang beranjak dewasa. Mengawal perkembangan anak-anak dengan berbagai tantangan dan kenikmatan adalah karunia yang l...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Kontekstual Ala Ibuku

Pembelajaran Kontekstual Ala Ibuku

Lomba Tematik Hari Ibu

Pembelajaran Kontekstual Ala Ibuku

**

Ibuku adalah sosok wanita yang tangguh , jujur dan berkepribadian, walau kadang orang mengatakan sifat ibu cenderung kaku, mungkin karena latar belakang ibu sebagai anak sulung, piatu dengan adik-adik yang banyak. Bapak dan saya selalu mengagumi dan mengenangnya.

**

Bertekad untuk mengundurkan diri sebagai guru Honorer di sebuah Taman Kanak-Kanak di desa sebelah setelah saya lahir, dan memilih berdagang untuk membantu perekonomian keluarga, beliau berprinsip tetap di rumah mengasuh saya sambil berdagang di rumah yang lokasinya dekat pasar. Bapak saya adalah seorang guru Sekolah Dasar hingga purna tugas sebagai penilik sekolah.

**

Ada pembelajaran dari beliau yang tidak terlupakan hingga saat ini. Saya rasa ini tepat untuk membuka cakrawala pikiran seorang anak SMP. Pernah saya mengajukan protes pada ibu, tentang warung nasinya yang ditekuninya saat itu. Saat itu saya merasa malu, banyak guru-guru saya yang indekost dari luar kota, jika sarapan dan makan siang selalu di warung ibu. Tanpa marah , tanpa bertele-tele, ibu menanggapi protes saya dengan sebuah gerakan. Hampir seminggu ibu menutup warung nasinya, dan disertai dengan menu makan yang berubah, menu di meja makan hanya nasi ,sayur dan berlauk tempe ,tahu dan krupuk.

**

Sehari dua hari saya maklumi, tetapi hari ketiga hati saya memberontak dan akhirnya bertanya pada beliau , " Bu, lauk daging ayam atau ikannya mana, buahnya juga tidak ada di meja makan?". Jawab ibu dengan tersenyum, " Katanya malu punya warung , lauk daging dan buah-buahan itu didapat dari keuntungan warung itu nduk, kalau warung tutup darimana ibu membelinya. Sekarang mau pilih warung ditutup , kamu bebas tidak membantu ibu di warung tetapi daging dan buah tidak pernah ada di meja makan, atau mau makan daging dan buah tetapi harus membantu ibu buka warung?, Ibu nurut kamu , nduk"

**

Jawaban ibu cukup jelas ,saya harus memilih dua opsi tersebut. Pikiran anak SMP pun akhirnya memilih membuka warung nasi, walau sedikit capek, sedikit malu saat itu, tetapi gizi terpenuhi.

**

Sekarang membuka pikiran saya bahwa berwirausaha itu tidak memalukan, malahan mengangkat ekonomi keluarga. Terima kasih ibu atas pembelajarannya, maafkan atas kepicikan pikiranku ketika SMP.

**

Satu lagi yang membuat saya kagum pada ibu, tidak malu pergi ke pasar membawa hasil kebun ( kelapa) sendiri dengan cara digendong ( tukang becak di sekitar rumah kebetulan tidak ada yang mangkal) untuk ditukar dengan seikat besar ikan sungai kesukaan keluarga. Saya pun protes, " Ibu, ibu sekarang jadi istri penilik sekolah lho" Jawab ibu pun membuat saya tercenung, " penilik sekolahnya bapakmu, ibu tetap ibu rumah tangga dan bakul".

**

Masih banyak pembelajaran-pembelajaran dari beliau yang membuat diri terpesona sosoknya, sekarang ibu sudah menghadap Allah, semoga ibu tenang di syurga Firdaus. Hanya kalimat ini yang saya bisa kirimkan usai salat wajib. Allahumma Fighfirlii Wa Liwaa Lidhayya Warham Humaa Kamaa Rabbayaa Nii Shaghiraa“Yaa Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orangtuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku pada waktu aku kecil”

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu memang role model yang dahsyat

22 Dec
Balas

Betul bunda, maka lisannya adalah doa benar adanya, salam sukses bun

22 Dec

Kereeen ulasannya, Bunda. Selamat Hari Ibu

22 Dec
Balas

Terima kasih pak Dede, salam literasi dan sukses buat bapak

22 Dec

Wow, ibu yang hebat. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 Dec
Balas

Terima kasih bunda Vivi, barakallah

23 Dec

Alfatihah utk beliau. Keren jeng pembelajarannya. Fotonya saya suka

22 Dec
Balas

Terima kasih, hehe....itu foto ktk saya duduk di bangku kls 1 SD, trins hadirnya, salam suksesa

23 Dec

Masya Allah pembelajaran kontekstual ibu yang sungguh luar biasa. Barokallah jeng

22 Dec
Balas

Terima kasih bu Erwin, trim kunjungannya, barakallah

22 Dec

Artikel yang sangat inspiratif Bunda. Kenangan akan cara Ibunda mendidik kita. Super sekali. Sedikit krisan tentang penggunaan tanda baca Bu. Tanda koma langsung diletakkan setelah sebuah kata baru diberi spasi. Barangkali laptopnya yang lompat sendiri, bisa jadi...

23 Dec
Balas

Hehe...trimakasih bun, atas krisannya, ini pakai HP, kurang bagus ya....hrsnya pakai laptop, salam sukses bunda Yuniar

25 Dec

Ulasan yang mantap. Membuat selalu kangen Dengan ibu. Selamat hari ibu. Salam sehat selalu.

22 Dec
Balas

Terima kasih bu Tri, sudah hadir, selamat hari ibu juga, salam sayang

22 Dec

Semoga ibu selalu dihati ya bun

22 Dec
Balas

Insyaallah bu da Andi, trims hadirnya, salam sukses.

22 Dec

Ibu memang guru kehidupan yang terbaik.

22 Dec
Balas

Betul bunda, beruntung mempunyai ibu dan didampingi hingga dewasa, salam sukses dan sehat buat ibu Nazlah

22 Dec

ibu yang hebat, akan selau melekat cintanya dihati setiap anaknya.., selamat hari Ibu...bu Tyas yang keren...

22 Dec
Balas

Terima kasih ibu Wiji, betul bu...ibu adalah sumber inspirasi kita, salam sukses bu.

22 Dec

ibu, dialah orang pertama yang rela berkorban demi anaknya..Pagi, siang, sore dan malam, ibu tidak pernah lelah menjaga anaknys. Dia satu-satunya orang yang tidak akan pernah ada tandingan rasa sayangnya untuk anaknya..Ibu cinta bagi anaknya

22 Dec
Balas

ibu, dialah orang pertama yang rela berkorban demi anaknya..Pagi, siang, sore dan malam, ibu tidak pernah lelah menjaga anaknys. Dia satu-satunya orang yang tidak akan pernah ada tandingan rasa sayangnya untuk anaknya..Ibu cinta bagi anaknya

22 Dec
Balas

ibu, dialah orang pertama yang rela berkorban demi anaknya..Pagi, siang, sore dan malam, ibu tidak pernah lelah menjaga anaknys. Dia satu-satunya orang yang tidak akan pernah ada tandingan rasa sayangnya untuk anaknya..Ibu cinta bagi anaknya

22 Dec
Balas

Betul sekali pak Cahyono, kalau saya sakit panas, ada sinyal di tubuhnya katanya, salam sukses

22 Dec

Bagus sekali Bu Tyas. Mantap

22 Dec
Balas

Terima kasih pak Agung, salam sukses

22 Dec



search

New Post