Trip dari Langit

Oleh : Tyas Susilowat

( Sebuah pentigraf )

Bagai langit runtuh, Jeng Mawar merasakan kakinya lunglai tak bertulang . Pandangannya gelap , disandarkan kepalanya pada dinding tembok tempatnya mendengarkan keputusan dokter Joko ,dokter pesialis penyakit dalam, suaminya divonis sakit gagal ginjal. Hari-hari dilalui Jeng Mawar dengan gontai, tetapi dikuatkannya di hadapan suaminya untuk tegar di hadapannya.

Dua anaknya masih kecil-kecil . Sudah jatuh tertimpa tangga, suami di-PHK dari tempat suaminya bekerja karena sakit berat. Hari-hari berteman air mata. Memikirkan masa depan anak-anaknya rasanya tidak mungkin bisa menyekolahkan mereka sampai sarjana. Jeng Mawar tetap taat , berusaha berdamai dengan keadaan, dengan suami sakit, tidak bekerja, hanya dia tulang punggung sebagai guru bantu di sebuah sekolah menengah. Untuk cuci darah, untuk kebutuhan sehari-hari, untuk sekolah anak-anak, sungguh sebuah rahmat dari Tuhan, selalu saja ada pertolongan dari arah tak disangka-sangka.

Memikirkan berlibur, tidak pernah terbersit, yang penting bisa makan , berobat dan sekolah anak-anak. Rasanya bisa terpenuhi semuanya sudah kebahagiaan tersendiri. "Berlibur ke Singapore bersama suami " adalah hadiah dari lomba menulis kegiatan sehari-hari Jeng Mawar membersamai suaminya yang sakit. Trip dari langit , yang tidak pernah disangka dan diduga.Kalau teman-temannya bisa ke luar negeri karena prestasi akademik, tetapi tidak bagi Jeng Mawar, bisa ke luar negeri karena hadiah ketekunannya merawat dan membersamai suaminya. " Terima kasih ,Ya Rabb, " atas segala kebahagiaan ini.