ULFA WAHYUNI, S. Pd.I.

Anak ke tiga dari empat bersaudara ini Lahir di Langsa Aceh Timur, menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2004-2008. Saat ini aktif mengajar d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Siti Manggopoh, Perempuan Pejuang dari Sumatera Barat (98)
Sumber Gambar: facebook grup kesenian tuah sakato medan

Mengenal Siti Manggopoh, Perempuan Pejuang dari Sumatera Barat (98)

#Gurusiana365

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

Saya termasuk orang yang terlambat mengenal Siti Manggopoh. Tentu saja tidak berkenalan secara langsung, karena Siti manggopoh sudah meninggal dunia sejak tahun 1965. Saya mulai mengenal Siti Manggopoh pada tahun 2018. Saat itu Saya mengikuti pelatihan MWC 6 di LPMP Sumatera Barat.

Nama Siti Manggopoh Saya dapati saat itu adalah nama sebuah gedung. Gedung Siti Manggopoh yang berada di komplek LPMP Sumatera Barat. Gedung tersebut merupakan penginapan yang dibangun oleh LPMP untuk kegiatan – kegiatan pelatihan. Ternyata pihak LPMP Sumatera Barat mengabadikan nama Siti Manggopoh menjadi nama penginapan yang sangat mewah.

Penasaran dengan sosok Siti Manggopoh, Saya mencari Infomasi tentang beliau. Dari laman Wikipedia tercatat bahwa Siti Manggopoh adalah seorang pejuang perempuan yang berasal dari Manggopoh, Agam Sumatera Barat. Siti dibesarkan bersama lima sudara laki – lakinya. Hal ini membuat Siti menjadi pribadi yang kuat dan pemberani. Bahkan sebagian besar teman Siti adalah laki – laki.

Siti Maggopoh hadir untuk memperjuangkan rakyatnya dari jerat penjajah Belanda. Saat itu penjajah Belanda memberlakukan kewajiban membayar pajak yang sangat banyak. Pajak tersebut seperti pajak rodi, pajak tanah, pajak rumah tangga, pajak rumah adat, pajak kepala, pajak penyembelihan dan pajak tembakau.

Siti menganggap peraturan pajak atau belasting bertentangan dengan adat minangkabau. Sehingga pada tahun 1908 terjadi perang belasting. Siti bertugas sebagai penyusup ke pos Belanda untuk menggali informasi. Dengan berbagai strategi Siti dan kawan – kawan seperjuangannya berhasil menghabisi 53 dari 55 tentara Belanda yang ada di pos saat itu.

Sumber Bacaan:

https://id.wikipedia.org/wiki/Siti_Manggopoh

https://www.sufiz.com/kisah-mujahid/siti-manggopoh-singa-betina-dari-sumatera-barat.html

http://www.berdikarionline.com/gotong-royong/20100714/siti-manggopoh-dan-perang-belasting.html

Tanjung Emas, 21 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan ini kejar tayang uni. Jadi info tak terlalu lengkap.

22 Apr
Balas

mantap ulfa. maksih imfonya. uni juga baru tau

21 Apr
Balas



search

New Post