ULFA WAHYUNI, S. Pd.I.

Anak ke tiga dari empat bersaudara ini Lahir di Langsa Aceh Timur, menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2004-2008. Saat ini aktif mengajar d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadan Pertama Andini (10)
Sumber Gambar: kartunmuslim.blogspot.com

Ramadan Pertama Andini (10)

Tantangan Hari ke -90

#TantanganGurusiana

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

Waktu berbuka puasa hampir tiba. Aneka makanan sudah tersedia di meja. Semua anggota keluarga sudah duduk dengan manis di depan menu berbuka puasa. Andini dan Tiara meletakkan sisa jajan mereka di atas meja makan.

Ibu melihat ada yang aneh. Coklat warna warni yang ada di hadapan Andini tidak terisi penuh.

“Coklat ini punya Andini atau punya adik?” Ibu bertanya sambil memerhatikan bungkus coklat warna – warni yang tidak penuh. Andini diam tak menjawab sepatah katapun. Ibu tidak menampakkan ekspresi marah pada anak- anaknya. Ia menatap kedua anaknya bergantian.

“Kak Andini tadi makan di kamar,” Tiara mulai membuka suara.

“Andini ngiler Bu jadi Andini makan. Tidak banyak kok Bu Cuma 4 buah coklat.” Andini bicara dengan pelan.

Ibu mengangguk – angguk mendengar pengakuan polos Andini. Tak lama kemudian Azan magrib terdengar dari masjid dekat rumah beriringan dengan suara azan magrib dari mushala di seberang jalan. Keluarga kecil ini berbuka puasa dengan lahap.

Setelah melaksanakan Salat Magrib, Ibu mendekati Andini yang sibuk dengan makanan ringan yang dibelikan adik tadi siang.

“Andini kalau kita puasa tidak boleh makan dan minum sedikitpun. Kita harus berjuang menahan tidak makan dan minum. Kalau kita makan dan minum walaupun sedikit puasa jadi batal. Nanti malaikat akan lapor ke Allah kalau puasa kita sudah batal dan tidak dapat hadiah pahala dari Allah swt.” Ibu menjelaskan panjang lebar.

“iya Bu.” Ucap Andini tidak membantah. Sifat Andini memang berbeda dari adiknya. Andini tak banyak membantah jika dinasehati.

“Tadi Andini hebat karena Andini sudah jujur pada Ibu. Allah sayang loh pada anak – anak yang bicara jujur.” Ibu memotivasi anak perempuannya. Andini tersenyum sambil meneruskan mengunyah makan ringannya.

***

Memasuki seminggu terakhir Ramadan semakin indah. Sudah mulai tercium bau kue khas hari raya dari rumah - rumah tetangga. Toko – toko juga sudah banyak yang menyajikan kue – kue kering persiapan hari raya bagi Ibu – Ibu yang tidak sempat membuat kue.

Hari minggu ini adalah hari pertama Ibu tidak berpuasa karena keistimewaan yang Allah swt. berikan pada kaum hawa. Andini dan adiknya sedang bermain di rumah teman sebayanya di sebelah rumah. Ibu memanfaatkan kondisi rumah yang sepi untuk sarapan pagi. Makan nasi dengan sepotong lauk yang ada di lemari. Cukup untuk mengganjal perut hingga siang nanti. Inilah ajaibnya ibadah puasa. Jika tidak berpuasa rasa lapar begitu mengganggu. Tapi lapar tak begitu mengganggu jika sedang berpuasa.

Setelah azan zuhur, ayah pulang membawa tiga buah durian. Baunya semerbak di rumah kecil Ibu. tiba – tiba dua anak perempuan Ibu berdatangan karena bau tersebut.

“Hore ada durian” anak – anak bersorak kegirangan saat melihat tiga buah durian tergeletak di lantai rumah. Dua anak perempuan ayah memaksanya untuk membuka durian. Entah sejak kapan anak – anak in begitu menyukai durian. Ayah melayangkan pandangan pada Ibu minta persetujuan. Akhirnya pertahanan Ibu kandas, Ayah membuka sebuah durian yang agak kecil. Kedua kurcaci kecil itu duduk dilantai sambil makan durian.

“Puasa Andini hari ini batal lagi ya?” Ibu mengingatkan Andini.

“Iya Bu, sudah 5 batal puasa Andini Bu.” Tanpa rasa bersalah ia terus makan durian kesukaannya.

“Biarlah, Andini masih kecil, jangan sampai dia trauma berpuasa karena dipaksa menahan lapar saat dia tidak mampu. Semoga tahun depan saat Sekolah Dasar Andini mampu puasa sebulan penuh” Ucap Ibu di dalam hati.

(Tamat)

#Cerbungfaksi

Catatan: cerita ini berbentuk faksi, mohon jangan baper jika ada kesamaan nama dan kejadian.

Tanjung Emas, 13 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat Ramadhan

14 Apr
Balas

InsyaALLAH, semoga kita diberi umur panjang untuk menikmati Ramadan tahun ini.

14 Apr

Jadi Novel ya Buk Ulfa

13 Apr
Balas

InsyaALLAH Pak. Menunggu halaman berikutnya.

13 Apr

Mantap mbak andini semangat litetasi yaa follow back ya

13 Apr
Balas

Iya Bu. Semangat literasi.

13 Apr



search

New Post