ulik susanti

Nama saya Ulik Susanti, lahir di Magelang pada tanggal 04 Februari 1971. Riwayat Pendidikan: MI Ma'arif Bulurejo lulus th. 1983, MTs Negeri Kota Magelang lulus ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Muhasabah Diri

Muhasabah Diri

Capek mata ini menatap si pipih. Pengganti kelas tatap muka menjadi daring. Kelasku tersekat dalam kotak ini, media jembatan hati antara diriku dengan anak-anak, menjadi pengobat rindu sekaligus penghancur karakter anak. Ku alihkan dari tugas anak-anak, berselancar ke grup teman. Ku lihat di grup pengajian sudah banyak kiriman, ku buka grup pengajian untuk sekedar refreshing, menghibur diri. Siapa tahu disini ada ilmu. Dan... deg melihat layar bertuliskan "Empat orang yang tidak tersentuh api neraka". Dengan sombongnya segera aku baca tulisan itu, mungkin aku ada diantara empat orang tersebut.

Nabi Muhammad bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka?” Para sahabat berkata: “Mau, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab: “Yang haram tersentuh api neraka adalah orang yang hayyin, layyin, qarib, dan Sahl” (HR. At-Tirmidzi dan Ibn Hibban).

Perlahan aku baca Sahl. Sahl yaitu orang yang tidak mempersulit sesuatu, tidak menyusahkan, dan tidak membuat susah orang lain. Hatiku merinding, ternyata aku bukan termasuk golongan itu. Masih saja diri ini mempersulit orang lain bahkan seekor semut sekalipun, binatang yang sangat lemah. Selalu aku goda barisan semut itu. Padahal mereka hendak mencari makan untuk keluarganya. Entah menutup jalan semut itu dengan membuat garis atau hanya sekedar meniup semut-semut itu. Sehingga barisannya bubar. Terlalu sombongnya diri ini, bagaimana bila doa semut yang aku dholimi itu dikabukan Allah? “Duh Gusti ampuni hamba.” Gumamku lirih.

Penasaran aku lanjutkan membaca untuk golongan orang kedua Qorib. Qorib yaitu ramah, menyenangkan bila diajak bicara, murah senyum, dan selalu menebarkan salam. Hatiku mulai bergetar, aku sangat jauh dari itu. Betapa sombongnya diri ini, merasa saja diri ini selalu benar dan orang lain salah, tidak mau di beri saran. Bukannya ucapan maaf tetapi justru aku marah, mengumpat semaunya sediri dan membenci. Maafkan aku teman jerit hatiku, karena kesombonganku ulur tangan sayang dan cinta kalian aku anggap sebagai kebencian. Air mata mulai menggenang, berusaha untuk bertahan. Berapa hati yang telah tersakiti oleh tajamnya kata-kataku, kasarnya kelakuanku. Untuk kedua kalinya aku terhenyak, betapa diri ini teramat rugi. Takut-takut aku lanjutkan membaca yang golongan orang yang ke-tiga Layyin. Layyin yaitu lemah lembut, santun, baik tutur kata dan sikap, tidak mudah marah dan bersikap kasar dengan sesama. Selalu menginginkan kebaikan untuk orang lain. Pecah sudah tangisku, bendungan pertahanan air mataku jebol, tumpah air mataku. Ya Allah Ya Rabb ampuni segala kesalahan hamba, segala kesombongan dan khilaf hamba. Aku tergugu.

Sesaat aku terdiam, tak berani melanjutkan membaca golongan orang ke-empat. Ku ulangi lagi dari golongan orang pertama hingga orang ke tiga. Aku berusaha untuk menata diri, memprbaiki kesalahanku. Langkah-langkah yang akan aku tempuh selanjutnya. Ku tata lagi hati ini dengan memperbanyak istighar.

Dengan ragu aku lanjutkan dengan golongan terakhir Hayyin. Hayyin yaitu orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir batin, tidak mudah emosi atau reaktif, penuh pertimbangan, tidak mudah memaki atau melaknat. Teduh jiwanya, enak dipandang, senang bila berdekatan dan enak bila di ajak ngobrol.

Tertegun diri ini. Kepongahan dan sifat ujub masih melekat dalam diriku. Melihat orang lain kecil, hanya akulah yang paling baik. Astaghfirullah... air mataku semakin deras mengalir, tak hentinya tanganku sibuk mengusap air mata.

Ya Allah Ya Rabbi.... betapa kerdil dan hinanya hamba, malu diri dengan berharap surga-Mu Ya Allah. Betapa diri ini selalu berkubang dalam dosa. Ampuni hamba Ya Allah, jauhkan hamba dari sifat demikian. Hamba takut panasnya api neraka. Betapa jauh diri ini dari surga-Mu ya Allah... Laa khaula walaa quwwata illa billah....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap cerpennya. Salam literasi. Sudah like & follow

02 May
Balas

Keren ceritanya.

02 May
Balas



search

New Post