Marlina Uli Tobing

Lahir Di Duri 28 Februari 1981, Menamatkan program S-1 Bidang studi KIMIA MIPA dari Universitas Riau angkatan 1999. Sekarang berprofesi sebagai Guru kimia di SM...

Selengkapnya
Navigasi Web
MODUL 3.1 KONEKSI ANTAR MATERI CGP Angkatan 9

MODUL 3.1 KONEKSI ANTAR MATERI CGP Angkatan 9

Modul 3.1.A Koneksi antar Materi

Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin

Perkenalkan Saya Marlina Uli Tobing, S.Si

CGP Angkatan 9 Kabupaten Bengkalis Riau bertugas saat ini di SMA Negeri 2 Pinggir

1. Keterkaitan Pengambilan keputusan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara, Peran Guru penggerak, Visi misi dan budaya positif

Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan Langkah-langkah yang tepat sehingga yang dihasilkan adalah keputusan yang membahagiakan semua pihak, atau mengedepankan kepentingan orang banyak.

Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru hendaknya dapat menuntun dan memberikan ruang bagi murid untuk merdeka mengemukakan pendapat dan mengekspresikan pengetahuan baru yang didapatnya. Dengan begitu murid dapat belajar mengambil keputusan yang sesuai dengan perspektif dirinya. Menjadi murid yang merdeka, kreatif, inovatif, pribadi yang matang serta penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan yang dapat menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dipupuk dan dikembangkan melalui budaya positif sekolah.

Dalam pengambilan keputusan konteks Pratap Triloka yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara menjadi bagian penting untuk di pahami dimana terdapat 3 unsur penting pada Pratap Triloka yaitu

1) Ing ngarsa sung tulada

2) Ing madya mangun karsa dan

3) Tut wuri handayani.

Artinya seorang pemimpin pembelajaran haruslah memberikan suri tauladan yang baik bagi orang yang dipimpinnya. Pemimpin pembelajaran harus mampu membangun Kerjasama dengan orang yang dipimpinnya, sehingga diharapkan mampu menjadi rekan sekaligus orangtua di sekolah dan juga mampu menjadikan peserta didik terampil dalam mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya. Selain itu memberikan kesempatan pada murid untuk maju dan berkembang. Inilah salah satu fungsi seorang guru sebagai coach dan motivator untuk membantu murid mengekplor seluruh kemampuannya

2. Keterkaitan Pengambilan keputusan dengan materi differensiasi pembelajaran, pembelajaran KSE dan Supervise akademik

Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan memperhatikan kebutuhan murid dalam belajar. Guru harus memahami bahwa setiap murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda, sehingga dalam memahami suatu pembelajaran juga tidak sama satu dengan lainnya. Dalam hal mengambil keputusan guru bisa berkolaborasi Bersama murid untuk sama-sama memutuskan metode apa yang dapat dijalankan agar murid dapat memaknai pembelajaran dengan tepat dan benar, keputusan yang diambil sepenuhnya untuk kepentingan murid dan berpihak pada murid.

Pembelajaran dengan KSE (Kompetensi Sosial Ekonomi) juga berperan penting dalam menentukan sikap kita untuk menentukan suatu keputusan

Prinsip-prinsip yang diambil ketika seseorang tersebut akan mengambil keputusan harus bertanggung jawab, penuh kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). keputusan. Sehingga keputusan yang diambil akan mengutamakan kepentingan Peserta didik

Hubungan Pengambilan keputusan dengan materi supervise akademik adalah yang berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) selama terhadap murid ataupun sesame rekan sejawat selama pembelajaran.

Salah satu faktor yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan adalah keterampilan coaching. Sebagai pendidik, guru harus memiliki keterampilan coaching. Coaching sesuai dengan pengertian di modul sebelumnya memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati Bersama (Suatu Keputusan).

Proses coaching yang baik akan memotivasi para murid untuk menjadi lebih baik karena mereka merasakan potensi mereka tergali dan berkembang seiring dengan proses dan hasil dari coaching yang mereka telah lakukan. Mengingat pentingnya proses coaching ini sebagai alat untuk memaksimalkan potensi murid, guru hendaknya memiliki keterampilan coaching. Keterampilan coaching ini sangat erat kaitannya dengan keterampilan berkomunikasi.

Dengan proses coachee yang dilakukan seorang guru terhadap murid akan memberi rasa nyaman dan aman dalam menyampaikan hambatan — hambatan atau permasalahan sehingga akan didapat solusi yang sesuai dan mengedepankan kepentingan bersama. Mengapa demikian ? karena prinsip seseorang yang berperan sebagai coach mampu menjadi pendengar yang baik , mampu membantu menguraikan permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan berbobot dan mengidentifikasi masalah secara terarah. Dengan coaching, guru dapat menemukan keputusan yang tepat sesuia kesepakatan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

Sebagai coach yang baik guru pasti memiliki harapan terhadap siswanya sehingga dapat menjalankan seluruh tugas dan kewajiban yang diberikan di sekolah dengan baik.

3. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Pembahasan kasus masalah moral atau etika di selesaikan dengan memperhatikan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah-langkah pengambilan pengujian keputusan

4. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat akan memberi kebahagiaan kepada semua pihak, karena mengedepankan pertimbangan-pertimbangan yang bisa dianggap sama-sama benar, tanpa saling menyalahkan, dengan demikian akan menciptakan lingkungan yang nyaman

5. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?

Seringnya mengutamakan keinginan dan kepentingan pribadi, sehingga selalu merasa lebih benar dan harus lebih diutamakan, kemudian kurang menyadari bahwa orang lain juga merasa perlu diperhatikan dan merasa dirinya dianggap benar.

Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Iya ada, secara tidak langsung sikap sulit untuk memahami keadaan orang lain dan lingkungan membuat kita sulit untuk menemukan atau mendapatkan keputusan yang berbenturan dengan empat paradigma etika

6. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Tentu saja ada, cara seorang pendidik mengambil keputusan yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan mempengaruhi minat belajar anak, anak bisa makin giat atau bahkan semakin tidak bersemangat untuk belajar. Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Sebaiknya sebagai pendidik dan pengajar kita memahami kebutuhan murid yang berbeda satu sama lain, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran kita memberi kesempatan dan kemerdekaan yang terarah terhadap murid dalam menerima pembelajaran melalui metode pembelajaran yang berdiferensiasi di kelas, serta dapat menerapkan kompetensi social emosional dalam memahami perasaan murid saat belajar

7. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Pemimpin pembelajaran yang baik akan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif yang disepakati dan diputuskan secara Bersama, serta mengedepankan kebutuhan peserta didik. Pemimpin pembelajaran yang baik akan menjadi contoh yang dapat diteladani sepanjang hidupnya untuk bertindak dan berperilaku dalam kehidupan di masa mendatang

8. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengalaman bermakna yang saya peroleh adalah saya memahami bahwa Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru penggerak adalah kemampuan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid dan berdampak positif.

Dalam pengambilan keputusan, guru penggerak harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk nilai-nilai yang dianut, prinsip-prinsip kepemimpinan, dan berbagai paradigma yang ada.

Selain itu, guru penggerak juga perlu menguji keputusan yang diambil untuk memastikan bahwa keputusan tersebut adalah tepat dan bermakna.

9. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Setelah mempelajari modul ini ada dampak yang besar bagi pola pikir saya. Sebelumnya saya berpikir bahwa pengambilan keputusan yang telah didasarkan regulasi dan sosial saja sudah cukup, ternyata banyak hal yang menjadi dasar antara lain Dalam konteks ini terdapat 4 paradigma dilema etika yaitu:

· individu lawan kelompok (individual vs community),

· rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy),

· kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty),

· jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Materi pada modul 3.1 bagi saya sangat penting dan bermakna, karena kita pasti akan menemui permasalahan yang dituntut untuk mengambil keputusan.

Mengambil keputusan juga mengacu pada prinsip antara lain

· prinsip berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)

· prinsip berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking)

· prinsip berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

Keputusan yang dihasilkan harus sesuai kriteria 9 langkah pengujian

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Menentukan siapa saja yang terlibat Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola Pengujian paradigma benar lawan benar Prinsip Pengambilan Keputusan Investigasi Opsi Trilemma Buat Keputusan Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksika

10. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Iya Pernah, namun saya tidak pernah tau saya sedang menghadapi kasus yang berkaitan denga pardigma etika. Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Perbedaannya dalam penyelesaiannnya saat itu saya tidak pernah memikirkan adanya 4 paradigma etika, ada kasus moral serta adanya Langkah-langkah pengujian yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan.

11. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Saya menjadi mengerti bahwa dalam pengambilan keputusan seringkali kita terbentur dengan 4 paradigma etika, individu lawan kelompok, keadilan lawan kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka Panjang. Dan sebelum memutuskan sesuatu saya harus mempertimbangkan etika tersebut.

12. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Sangat penting, sebagai individu peranan ilmu pengambilan keputusan dalam modul ini akan menjadikan diri sendiri sebagai pribadi yang kuat kokoh pendirian, namun peduli terhadap kepentingan orang lain juga. Peran sebagai pemimpin pentingnya pemahaman dalam pengambilan keputusan akan membantu menyelesaikan banyak maslah tanpa menimbulkan masalah, sehingga menciptakan suasana kondusif dan nyaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post