PESEK MEMBAWA BERKAH

Wow sekarang saya sudah tua. Mukaku tambah tembem dan bulat. Suka berpakaian yang keibuan dan dewasa. Tidak lagi berpikiran aneh. Dari sorot mata yang aku lihat terlihat ada kedamaian dan kebijakan yang terpancar. Yah,begitulah aku merasa diriku sekarang. Memiliki empat anak dan satu cucu sudah mengubah hidupku dan guratan wajahku, juga penampilanku.

Dulu aku tomboi, rambut pendek, tidak suka pakai rok, dan suka bermain di sungai dan sawah bersama teman laki-laki. Apalagi waktu aku sekolah SD, wah.... malu diceritakan di sini. Dulu suka angon wedus, repek, trus saat perut lapar, bersama teman-teman aku memetik buah nanas yang ada di kebun orang. Kami makan bareng-bareng, sungguh gembira rasanya.

Sekarang aku mengikuti perkembangan yang ada seperti teman-teman yang lain. Pakai kerudung yang sesuai dengan corak baju yang aku pakai, pakai rok, model baju keibuan, mukapun dipoles biar kelihatan lebih fresh. Untuk muka, seperti teman yang lain aku pun memakai bedak dan lipstik. Alis kelihatan lebih rapi dan teratur, noda hitam di wajah tidak terlihat jelas karena tertutup bedak. Bila foto selfi maka muka kelihatan lebih bersih dan cling.

Suamiku menyukai penampilanku yang sekarang. Kata suamiku aku lebih keibuan, dewasa, bijaksana, dan tidak neko-neko. Kata anak-anakku, aku adalah ibu tercantik di dunia. Alhamdulillah, atas segala karunia yang telah Engkau berikan kepadaku. Wajah yang sempurna. Meskipun banyak yang bilang aku ini pesek, tapi aku merasa cantik dengan pesekku ini. Seperti kata anak-anakku. “Ibuku pesek tapi ayu....” Kata Felix anakku yang keempat. “ Iya, Ibu pesek karo gendut tapi ayu... ha ha ha ” kata Aini anakku yang ketiga. “ Wah, aku kalah ayune karo ibuku ” kata anakku Hatin yang sulung. “ Ih Ibu,ayu apa ala sing penting Ibu pinter masak” kata Izza anakku yang kedua. “ Mulane Ayah milih Ibu karena Ibu ayu lan pinter masak ” kata suamiku tak mau kalah. Alhamdulillah, meskipun aku pesek, semoga kahadiranku bermanfaat bagi keluargaku dan orang-orang di sekitarku. Amiin.