Umi Fadilah, SE

Umi Fadilah, SE. Guru di MTsN 5 Tulungagung. Mengajar mata pelajaran IPS. Mencoba belajar menulis di media ini sebagai usaha mengasah kemampuan diri. Semo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuwalat ( Bag. 1 )

Kuwalat ( Bag. 1 )

Kata orang, saat kita berada di tanah suci harus benar-benar menjaga tingkah laku, ucapan bahkan kata hati dan pikiran. Semua harus serba hati-hati dan tulus ihlas. Berprasangka baik pada segala hal yang dilihat dan dirasa. Pastilah itu sangat sulit. Tapi harus benar-benar dijaga, supaya kita selamat.

Itulah nasehat yang aku katakana pada diriku sendiri saat akan menunaikan umroh bersama suami. Kami saling menasehati dan mengingatkan. Semata-mata agar kami menjadi lebih baik, dan perjalanan ibadah kami mabrur dan membawa keberkahan.

Mudah diucapkan, sulit dilaksanakan. Setiba di Madinah udara sangat dingin. Desember Madinah ada dipuncak musim dingin. Setelah sholat maghrib dan isyak di Masjid Nabawi, jam 23.50 kami masuk kamar. Karena begitu lelah setelah perjalanan yang panjang dari Surabaya, aku langsung tertidur lelap.

Tiba-tiba aku mendengar suara orang menggigil. Ternyata suamiku menggigil kedinginan. Katanya badannya dingin seperti disiram air es. Aku pakaikan jaket, selimut dobel.…masih terasa dingin. Kaos kaki, kaos tebal..masih dingin. Akhirnya semua baju hangat persediaan aku pakaikan semua dan aku peluk…sambil terus membaca istighfar. Astaghfirullaah…ampuni kami ya Allah.

Akhirnya aku dan suami sama-sama terlelap. Jam 2 pagi aku terbangun, aku tidak tega untuk membangunkannya. Aku fikir dia masih kedinginan. Aku pegang tangannya, kakinya…hangat. Alhamdulillah tidak dingin seperti semalam.

Alunan suara bacaan Al Qur’an terdengar dari TV yang masih nanar menyala. Siaran dari Masjid Nabawi. Perlahan suamiku bangun. Aku perhatikan, jangan-jangan masih kedinginan atau menggigil. Alhamdulillaah sepertinya sudah sehat kembali, dan kami berangkat ke Masjid. Sebab pagi ini kami ingin menikmati sholat malam di dekat makam Rosulullah SAW dan para sahabatnya.

Kejadian ini mengingatkanku pada saat kami sedang packing. Aku mengingatkan suami untuk jangan lupa membawa baju hangat yang cukup, sebab infonya Madinah sedang dingin-dinginnya. Tapi suamiku menjawab, bahwa dia sudah terbiasa dengan udara dingin. Jadi tidak usah bawa baju hangat banyak-banyak, sesak kopernya. Ya udah.Tapi Masyaallah, ternyata inilah cara Allah menyampaikan rasa sayangNya kepada kami, dengan memberikan cobaan kedinginan seperti itu. Dingin diluar nalar, bahkan mesin pemanas ruang tidak mampu mengusirnya. Baju yang harusnya dipakai satu minggu, semuanya dipakai bersamaan, tetap belum bisa mengusir rasa dingin.

Ya Allah, ampunilah kami. Mungkin ini karena ada sedikit ketakaburan atau kesombongan yang pernah kami lakukan. Meskipun itu bukan tentang hal yang besar. Tapi tetaplah itu kesombongan. Dan kami percaya dengan apa yang disampaikan, tentang sikap di Tanah Haram, tidak boleh takabur dan sombong. Tidak boleh meremehkan orang lain dll.

Semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi saya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yaa Allah... Tunai dibayar saat itu juga ya Bund. Mudah2an Allah jadikan kita hamba yang disayang dan bisa beribadah di Baitullah...

20 Aug
Balas

Benar bunda,sangat bermanfaat.semoga selalu menjadi pribadi yang rendah hati. Semoga dimampukan untuk ke baitulloh.Amiin.sukses selalu bunda.salam literasi

20 Aug
Balas

Makasih bu, atas nasihatnya.Semog diberi kesempatan ke sana.Aaamiin

20 Aug
Balas

Aamiin smg bisa diambil hikmahnya ...

20 Aug
Balas

begitulah manusia kadang sombong...mantaps mba umi..ditunggu lanjutannya..

20 Aug
Balas

terima ksih bunda-bunda cantik...mohon doanya

20 Aug



search

New Post