Di kota Mekah terutama area dekat Masjidil Haram selalu ramai terutama jam menjelang sholat lima waktu. Menjelang sholat, jutaan jamaah dari segala penjuru berduyun-duyun menuju masjid untuk mengikuti sholat berjamaah.

Banyak juga jamaah yang memakai ikram , bagi mereka yang sedang umroh baik umroh wajib maupun sunah. Selain mengikuti sholat berjamaah, mereka melaksanakan thawaf, sa'i dan tahalul sebagai rangkaian ibadah umroh mereka.

Di Indonesia, orang sudah biasa pergi ke masjid saat azan dikumandangkan atau setelah azan. Bahkan saat iqomah baru berangkat. Disini, di Masjidil Haram tidak bisa seperti itu. Bila berangkat mendekati azan, pasti tidak kebagian tempat. Apalagi berangkat waktu iqamah. Jangankan masuk masjid, masuk halamannya saja sudah tidak bisa. Sudah full jamaah. Sudah bisa dipastikan sholatnya dijalan atau trotoar.

Di dalam masjid sambil menunggu waktu sholat banyak orang yang bersedekah. Siapa mereka? Para jamaah bersedekah untuk jamaah yang ada disekitarnya. Biasanya roti atau kurma. Biasa anak kecil berkeliling membagikan untuk jamaah. Untuk minum, didalam masjid disediakan banyak galon-galon air zam-zam. Jamaah bisa minum sepuasnya dan membawanya pulang dalam botol-botol minuman.

Air zam-zam yang berkah. Perjuangan Ibu Siti Hajar berlari dari bukit Shofa ke bukit Marwa untuk mencari air untuk dirinya dan bayi Ismail akhirnya membuahkan hasil . Ibu Siti Hajar menemukan sumber air yang dikenal dengan air zam-zam. Kini air zam-zam bisa dinikmati oleh jutaan bahkan milyaran umat Muslim. Allahu Akbar....