Umi Samsul Hidayati

Guru di MTsN 6 Jombang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bila Ingin Pintar Maka Mengajarlah..
http://goo.gl/sq1iGt

Bila Ingin Pintar Maka Mengajarlah..

Hari Senin pagi biasanya upacara bendera. Tapi tidak di hari ini. Hari Ahad kemarin, waka kesiswaan sudah memberikan informasi kegiatan hari Senin tanggal 2 Desember 2019 jam ke-0 adalah Pembinaan Wali Kelas.

Yap, sambil setengah berlari saya memasuki kelas dengan menggapit stop map warna pink dan saya buka isinya daftar hadir siswa. Sesampai di kelas, semua tersenyum melihat saya tergopoh-gopoh dan dengan sigap saya mengucapkan salam sambil kuberikan senyum paling manisku untuk para makhluk Tuhan yang tengah belajar ini. Kusodorkan lembaran bersama stop mapnya untuk diisi tanda tangan siswa yang hadir hari ini.

Singkat saya sampaikan maksud dan tujuan pertemuan hari ini, bahwa saya sebagai wali kelas mendapatkan mandat melakukan pembinaan. Dan, ternyata anak-anak belum siap mendengarkan, mereka masih bercanda saling lempar kata meledek teman lainnya. Saya mendengar dengan jelas ada yang mengatakan "bu guruuuu.. bu guruuuu..." . Jelas sekali saya mendengarnya. Ok, anak-anak hafal betul gaya saya, bila ada putus perhatiannya dengan saya, maka saya akan menghentikan pembicaraan saya sambil memandangi wajah anak yang berulah tapi dengan pandangan yang tidak menakutkan, sekedar menyadarkan bahwa ada yang tidak berkenan dengan keadaan. Begitu juga hari ini.

Ok. Saya tangkap kata " bu guruu.." itu, dan saya jadikan bahan obrolan dalam pembinaan kali ini. Satu kalimat pertanyaan saya ajukan: "Siapa yang ingin pintar?". Anak-anak seperti tidak yakin dengan pertanyaan saya, kok seperti pertanyaan anak kecil ya.. Saya ulangi lagi pertanyaan dan tambahan gaya dan ekspresi yang menandakan saya tidak keliru bertanya. Barulah mereka bersemangat menjawab bahwa mereka ingin pintar. Maka saya menjawab dengan kata dan tulisan:"Mengajarlah!". Macam-macam ekspresi wajah mereka, ada yang mengernyit, ada yang tengak-tengok, ada yang bertanya singkat tapi mengena:"Kok?".Ya. Selanjutnya saya paparkan: Begitulah guru saya yang juga seorang murobbi, Abah Jalil. Beliau berpesan dengan sangat bahwa kita harus menjadi orang yang bermanfaat dengan menebar apapun yang baik yang kita tahu, dari lingkup terdekat, bersama teman sekelas. Kalau menjadi siswa jangan hanya belajar sendiri, jangan pintar sendiri, tapi pintarlah secara berjamaah. Maka kelas yang muridnya semua saling mengajar akan menjadi kelas yang istimewa. Tapi memang tidak mudah, guru perlu menanamkan rasa percaya diri kepada siswa yang dianugerahi kemampuan nalar bagus terlebih dahulu. Karena biasanya anak yang pintar cenderung diam, tertutup, bahkan merasa cukup untuk dirinya sendiri, apalagi bila anak yang kurang cakap punya karakter kasar, mendominasi, bahkan main ancam. Untuk itu guru harus mengambil peran sebagai pengendali. Guru mengarahkan kepada siapa anak nyaman mengajari dan siswa lain bisa nyaman minta diajari.

Mendengar paparan saya, mereka baru mengerti logika belajar dengan cara mengajar. Alhamdulillaah. Waktu pembinaan usai bersamaan dengan bunyi bel, dan selanjut saatnya sarapaaaan.. Maaf, tadi itu jam ke-0. Jadi agak kepagian untuk sarapan dan kesiangan untuk makan sahur...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, menjalankan pesan Mas Nadiem yah Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

02 Dec
Balas

Terselip juga sih bun.. Terima kasih banyak doanya. Jazaakumulloh..

02 Dec



search

New Post