Belakangan ini, Narti sering uring-uringan. Daryono menjadi heran. Ketika ditanya mengapa sering diam, Narti hanya menggeleng. Diajak jalan pagi seperti biasanya, ia menolak. Ketika mau berbelanja ke pasar pun, ia menolak diantar. Padahal biasanya mereka seperti “Mimi lan Mintuna”. Kemana pun Narti pergi, pasti diantar oleh Daryono suaminya. Berolah raga bersama. Berjalan kaki berdua, bersepeda juga berdua.

Siang ini, Daryono mengajak Narti makan di luar. Ia telah memilih restoran seafood berbintang lima. Ia juga telah membelikan baju baru untuk dikenakan Narti saat itu. Ia ingin isterinya kembali ceria dan merasa senang dengan tawarannya. Tapi apa boleh dikata, ternyata Narti tetap menolaknya.

Daryono duduk di samping Narti sambil melingkarkan tangannya di pundak. “Kenapa dek Narti selalu menolak pergi denganku?” “Karena orang selalu melihat dan tersenyum padamu, sedangkan denganku tidak!” jawabnya. “Mengapa?” tanya Daryono. “Karena rambut panjangmu membuat mas lebih cantik dariku” jawab Narti. Mendengar jawaban Narti, Daryono tertawa terbahak-bahak.