Ummi Habibah Nor Apriliyanti

Ummi Habibah Nor Apriliyanti Lahir di Ngawi, 12 April 1976. Setelah menamatkan SD - SMA di Ngawi, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada jurusa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuncinya Adalah Mencintai

Kuncinya Adalah Mencintai

Melakukan aktivitas merupakan salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan. Sebuah aktivitas yang berbobot, akan menyelamatkan orang yang melakukannya dari kejelekan dan dampak negatif pengangguran.

Banyak cerita di sekitar kita, orang-orang yang hidup tanpa pekerjaan justru menjadi stress karena merasa tidak berguna, tidak berperan bahkan dianggap menjadi sampah masyarakat. Menganggur mempunyai implikasi buruk terhadap jiwa seseorang. Implikasi jiwa tidak jauh bedanya dengan implikasi materi. Kebahagiaan manusia dalam kegiatannya sehari-hari akan bertambah, bilamana apa yang dikerjakannya mendapatkan materi sesuai atau setimpal dengan apa yang dikerjakannya. Kita tak memungkiri, adanya materi yang melimpah mampu memberikan rasa bahagia, apalagi materi yang didapatkan merupakan ganjaran dari aktivitas yang dikerjakan.

Namun , bila kita menjadikan harta sebagai tujuan dari aktivitas yang kita kerjakan, hal itu tidak akan menjamin kebahagiaan. Bila harta sebagai tujuan hidup, berarti kita telah menjual diri kita menjadi budak harta. Kebahagiaan hakiki akan didapatkan ketika manusia mampu menggunakan dengan baik harta yang dimilikinya,

Teori Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga mendorongnya untuk melakukan hal-hal tertentu agar kebutuhannya terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menjadi sumber kebahagiaan.

Kebutuhan pertama dan paling rendah, yaitu kebutuhan fisiologikal. Kebutuhan ini harus dipenuhi dulu sebelum kebutuhan yang lain, contohnya sandang, pangan, papan, istirahat, rekreasi, tidur, dan hubungan seks. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya berusaha keras untuk mencari rezeki.

Kebutuhan kedua adalah keselamatan atau rasa aman. Tercapainya kebutuhan ini juga mampu memberikan kebahagiaan dalam hidup. Hidup tanpa jaminan keselamatan, pikiran dan hati akan diburu oleh rasa takut yang tak beralasan, kualitas hidup menjadi rendah, aktivitaspun tak memberikan hasil yang maksimal.

Kebutuhan ketiga adalah kebutuhan berkelompok atau bersosialisasi. Setiap manusia membutuhkan hidup berkelompok, bergaul, bermasyarakat, ingin mencintai dan dicintai, serta ingin memiliki dan dimiliki. Contohnya membina keluarga, bersahabat, bergaul, bercinta, menikah dan mempunyai anak, bekerjasama, berorganisasi dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, manusia biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya.

Kebutuhan keempat adalah kebutuhan akan penghargaan. Contoh kebutuhan ini antara lain ingin mendapatkan ucapan terima kasih, menunjukkan rasa hormat, mendapatkan tanda penghargaan,menjadi pejabat, menjadi pahlawan, mendapat ijazah sekolah, status simbol dan promosi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, manusia berusaha dengan bekerja dan bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan disekitarnya agar mendapatkan penghargaan baik secara materiil maupun spiritual.

Kebutuhan tertinggi menurut teori Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri . kebutuhan ini dianggap kebutuhan tertinggi karena setelah memenuhi empat kebutuhan dibawahnya, manusia membutuhkan aktualisasi diri atau realisasi diri atau kepuasan diri. Manusia tidak hanya ingin memiliki sesuatu karena fungsinya, tapi juga karena gengsi, mengoptimalkan potensi dirinya secara kreatif dan inovatif, ingin mencaai taraf hidup yang serba sempurna, atau derajat yang setinggi-tingginya.

Teori Maslow sangat dikenal dalam ilmu ekonomi maupun ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan didasari bahwa kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang dipunyai dan tingkat kepentingan kebutuhan tersebut dalam kebutuhan manusia. Namun teori ini ada beberapa kelemahan karena kebutuhan manusia tidak selamanya bisa diukur melalui tingkatan atau hierarki. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Kepuasan setiap manusia juga berbeda dalam setiap apa yang menimpa pada dirinya.

Manusia dibekali akal dan pikiran oleh Allah SWT yang tentunya berbeda dengan makhluk Alloh yang lain, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk beribadah kepadaNya. Firman Allah dalam Q.S Adz Dzariyat ayat 56 yaitu :

Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaKu”

Ayat diatas menunjukkan pada kita bahwa tujuan hidup kita di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepadaNya. Bentuk-bentuk ibadah kita sebagai manusia sangatlah beragam. Tidak hanya ritual sujud dan berdoa yang kita lakukan dalam sholat kita, namun dalam setiap detak dan hembusan nafas kita akan menjadi ibadah bilamana kita meniatkannya sebagai bentuk ibadah.

Setiap aktivitas manusia dalam berjalan, duduk, terlentang, berbaring merupakan bagian ibadah kita. Setiap aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya pun termasuk ibadah. Yang menjadi persoalan adalah apakah kita ingat bahwa semua aktivitas tersebut diniatkan sebagai ibadah? Hanya hati kita dan Allah yang mengetahuinya.

Kebahagiaan hidup akan kita rasakan bila semua aktivitas kita bekerja sehari-hari menjadi bagian ibadah. Lelah, letih yang dirasakan setelah bekerja akan pulih kembali saat kita mampu menikmati aktivitas tersebut. Bertemu dengan keluarga, teman kantor atau orang-orang yang berkenaan dengan aktivitas kita menjadi kebahagiaan tersendiri yang bisa kita rasakan setiap hari. Seorang guru yang setiap hari harus berangkat pagi-pagi akan merasa bahagia meninggalkan keluarga demi pekerjaan yang digelutinya dan bertemu dengan peserta didiknya sejak pagi sampai sore hari. Seorang bapak yang harus bekerja mencari nafkah ke pasar, ke kantor, ke laut atau kemanapun tempatnya, akan merasa bahagia bila ia mampu menikmati aktivitasnya sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab demi anak istrinya. Seorang istri akan tetap bahagia berada di rumah bila ia juga menikmati aktivitasnya sebagai seorang ibu, mengasuh putra putrinya, menyiapkan makanan bagi suami dan anak-anaknya, menceritakan sebuah dongeng sebelum tidur kepada anaknya, dan seabrek aktivitas lainnya yang harus dikerjakannya setiap hari.

Akan menjadi beban yang berat bahkan bisa berubah menjadi penyakit bila kita sama sekali tidak menikmati aktivitas kita. Bila seseorang tidak menikmati aktivitasnya, ia akan terus berkeluh kesah dengan pekerjaan yang digelutinya. Menganggap orang lain tidak memahami kesulitannya, menyalahkan diri sendiri dengan kesulitan yang dihadapinya.

Kunci kebahagiaan hidup adalah menikmati aktivitas kita sehari-hari. Titik . Ini adalah kunci agar kita bisa menggapai kebahagian-kebahagiaan lainnya. Nikmatilah semua hal yang harus kita kerjakan.

Cintailah apa yang harus kita kerjakan.

Bukan hanya mengerjakan apa yang kita cintai saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ulasan yang keren, renyah dan bergizi.

24 Aug
Balas

Makasih pak Leck... Pengin mengikuti jejak pak Leck ... Aktif menulis. Semoga bisa. Matur suwun.

24 Aug
Balas



search

New Post