Dalam Mahabbah
Aku berdiam dan bermenung
Menatap langit yang tak kunjung biru
Menanti waktu yang tak segera berlalu
Aku terpaku
Melihat bulan yang bisa menipu
Di balik awan ia bersembunyi, seperti halnya dirimu
Dalam mahabbah
Sejatinya diri ini bisa merindu
Mengharap mu dan kian mengharap mu
Dalam mahabbah
Seakan diri ini lupa sebagai hamba
Menelan pahit gejolak rasa
Bermanjakan diri dalam semesta
Dalam mahabbah
Ku halalkan segala cara
Hanya untuk bersanding denganmu, dengan yang kucinta
Hanya untuk dekat denganmu, dengan yang kucinta
Berbangga diri penuh nafsu
Sirna sudah segala pengabdian
Hancur sudah segala pengharapan
Bersama halimun kenistaan
Izinkanlah aku mulai menunggu langit biru menghitam
Menunggu malam bertahta lama
Mengais sedikit demi sedikit keikhlasan
Menata hati mengharap kesucian
Memejamkan mata mengharap mimpi
Mimpi bermuajahah dengan yang kurindu
Dan dalam mahabbah
Aku benar-benar merindukanMu bukan merindukanmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aku benar-benar merindukanMu bukan merindukanmu. Hanya kepada Nya lah sepantasnya kita rindu. Semoga sehat selalu buat Ibu Ummi Mukhlisoh
Amin amin
Amin amin
Amin amin