Ummujaihan

Menulis itu penyambung lidah, jembatan ide yang tak teruraikan dengan ucapan. Dengan menulis terpenuhilah kestabilan emosi. Marlianti, lebih dikenal deng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sedanau-Kampar Negeriku

Sedanau-Kampar Negeriku Sedanau-Kampar Negeriku"

Bismillah

Seringkali kita ditanya “kamu orang mana?”. Kalau untuk saya sendiri pertanyaan seperti ini susah untuk dijawab. Bantu saya ya teman untuk menjawabnya…

Lahir di Sedanau, Natuna merupakan kebanggaan buat saya. Walaupun pulaunya hampir tak terlihat di dalam peta namun ini negeri yang sungguh elok. Bukan hanya hari ini, puluhan tahun yang lalu Sedanau sudah teramat elok. Tidak percaya? Apakah kalian mengira itu karena saya lahir disana? Yuk… sedikit baca testimoni dari orang yang sudah 10 tahun bermain disana.

Potret Sedanau Masa Lalu

Sebelum kebakaran ditahun 2002, Sedanau merupakan kota kecil yang pasar pasarnya berdiri diatas laut. Pelantar-pelantar papan menjadi jalan sebagai penghubung kedaerah daratan. Bahkan kami anak pelantar laut tidak mengenal jalan tanah ataupun beton di daerah pasar.Maka tidak heran jika rumah ikut bergetar ketika ada pelantar yang goyang dilewati kendaraan. Moment mandi hujan menjadi sangat menyenangkan dengan adanya pelantar ini. Kami bisa duduk, telungkup ataupun berbaring tanpa rasa takut dimarahi emak karena kotor.

Akses kesana bisa menggunakan kapal perintis. Kalau jurusan ke tanjung pinang bisa makan 2 hari 2 malam, tapi jurusan ke kalimantan bisa kurang dari itu. Ya, kapal merupakan transportasi utama. Ada banyak… jenis kapal. So suara terompet kapal sudah pasti menjadi lagu wajib didengarkan. Bahkan, suaranya sudah terdengar ketika tiangnya belum kelihatan. Ketika suara itu berbunyi kami berlarian menuju pelabuhan untuk melihat munculnya tiang kapal itu. Menyenangkan bukan? Pasti teman teman masih ingat salah satu bukti bumi itu bulat yang diajarkan guru ketika SD, ya…itu kegiatan rutin kami di negeri seribu pulau itu. Bukan berarti disana tak ada transportasi udara. Sejak kecil keluarga kami sudah terbiasa juga naik pesawat. Ya walaupun hanya pesawat hercules milik angkatan udara. Akan tetapi sekarang pesawat penumpang sipil hampir tiap hari keluar masuk.

Hal yang paling menarik bagi saya adalah kehidupan ditepi laut. Laut disana, ma syaa Allah indahnya. Apa yang teman teman bayangkan bila cerita tentang laut? Ya…. tentu kita berbicara seputar panorama gunung dan pantai. Pantai pantai disana amat luas dengan pasir berwarna putih. Tak jarang dihiasi dengan bebatuan besar menambah keindahan alam disana. Gunung gunung dengan berbagai bentuk membuat mata tidak lelah menatap laut yang berupa rupa warna.

Hal terpenting adalah hasil kekayaan yang berada didalam laut itu sendiri. Wah…ini tentu tak lepas dari cerita makanan. Hm…mulai dari beragam ikan segar dari yang paling besar sampai yang kecil, sotong, cumi cumi, udang, kepiting hingga aneka siput dan kerang. Makanan olahan juga sebagian besar dari pemanfaatan kekayaan alam disana. Seperti lempar, lakse, nasi dagang, plata, kenas,kerupuk ikan, kerupuk atom, dan ada juga abon, semua bersumber dari ikan tuna yang segar. Apakah teman teman pernah mencoba salah satu dari mereka?

Kampar, Menimba Ilmu

Setelah 20 tahun merantau di laut cina selatan, lahir keinginan untuk ke negeri asal dari orang tua saya. Tahun 1994 kami pindah total ke kampar. Tiada lagi merasakan pulang kampung alias mudik ketika lebaran tiba. Adaptasi pun dimulai, tentu bukan hal yang mudah.

Kampar adalah negeri dimana adat masih diperhitungkan. Setiap anak kampar akan belajar itu dari kehidupan sehari hari dengan terjun langsung ke masyarakat. Tentu termasuk saya, karena saya tidak mau kelihatan asing disana. Maka… pengajian pengajian saat itu sangat dianjurkan oleh ayah saya. Emang di pengajian diajarkan tentang adat? Tidaklah… seperti teman ketahui tentu pengajian itu akan disesuaikan oleh sang ustadz dengan kondisi setempat. Saya harus membuang rasa gengsi untuk duduk bersama para nenek nenek disana. Tidak ada remaja ataupun anak anak disana kecuali saya dan kakak. Alhasil, banyak yang saya dapatkan disana seperti adab berpakaian, berbicara, bahkan terkadang ada makanan khas dibawa para nenek di mesjid/musholla itu, seperti; tujin, lemang, lepat, dan kalamai. Yang tak kalah pentingnya bagi saya adalah fasihnya bahasa ocu terasah disana.

Awal perpindahan ke kampar murapakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke remaja bagi saya. Sudah pasti kita tidak begitu tertarik lagi untuk banyak bermain. Bukan itu saja teman teman, sebenarnya banyak permainan anak anak disini yang kurang saya kuasai seperti patuk lele, kelereng (versi berbeda dengan Natuna), lo olek (masak masakan), galah, dan masih banyak lagi. Pergi bersama ibu ke kebun menjadi permainan baru buat saya. Dengan mendayung sepeda federal saya ikuti ibu yang mendayung sanki.

Menariknya tinggal dikampar adalah dengan terbentangnya sungai yang jernih sepanjang kampung. Ketika itu airnya masih jernih, kita bisa melihat bebatuan dari atas sampan saat menyebrang. Sering kami melongok kebawah yang mengundang kemarahan awak sampan khawatir terjatuh. Lebih seru lagi apabila menaiki sampan kecil, tangan kita bisa langsung menjamah air nan jernih itu. Lagi lagi kegiatan seperti ini dilarang awaknya, alasannya memperlambat jalannya. Wah… ada lagi yang lebih menarik dari itu semua teman teman! Yaitu berenang…. Yap, berenang. Kalau saya dulu sangat suka berenang dipagi hari dengan melawan arus yang kencang itu. Selain bermain bermanfaat buat pertumbuhan tinggi badan.

Sungai kampar

Ada kalanya sungai Kampar ini banjir. Tidak jarang menimbulkan kegembiraan bagi penduduk yang tinggal di daerah yang agak tinggi. Tentu hal ini sangat merepotkan bagi rumah yang tak jauh dari sungai dan berelief rendah. Bagi sebagian orang saat banjir adalah saat bermain air sepanjang kampung, saat bermain hilir dengan kelajuan arus yang tinggi, saat bersih bersih rumah dan perabotan, dan juga saat sawah sawah subur kembali dengan endapan lumpurnya.

Nah teman teman… itulah sekelumit gambaran 2 daerah yang historis buat saya. Sekarang waktunya teman teman membantu saya menjawab pertanyaan diatas dengan meninggalkan comment dibawah. Terimakasih sudah membaca dan meluangkan waktunya. Baarokallahufikum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post