Ummu Taqiyya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bila Sudah Tiada Baru Terasa

Kiranya benar bunyi syair salah satu lagu dangdut ini, Bila sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya begitu berharga . Jika baranh masih di genggaman tangan, tiada terasa demikian berarganya. Diperlakukannya semena-mena. Barulah ketika lepas, ia sadar akan harga dan jasanya.

Seorang suami tiada menghargai istrinya. Nafkah tak ia berikan dengan sungguh-sungguh. Merendahkan dan mengabaikan istrinya, demikianlah yang dilakukan Yono pada istrinya. Bahkan tak segan ia mengucap kata pisah kala sang istri dirasa memberatkannya. Padahal kurang apa Sari sebagai istri? Setiap hari ia bekerja guna memenuhi kebutuhannya dan calon putrinya. Ia juga tak menuntut banyak. Jika memang suaminya belum mampu menafkahi secara penuh secara lahir, menetaplah di sisinya untuk memguatkannya dimasa kehamilannya. Bukankah nafkah batin tak kalah pentingnya? Membersamai istri demi memberi rasa nyaman. Bukan seperti yang Yono lakukan, bersembunyi di ketiak orangtuanya.

Sari sudah tak kuat lagi menghadapi perangai Yono yang tiada berubah meski putrinya telah lahir. Ia justru termakan fitnah orangtuanya dan meninggalkan Sari yang baru melahirkan bersama bayinya yang masih merah. Sari berjuang untuk sehat fisik dan mental. Untung ada keluarganya yang dengan lapang dada membantu merawatnya dan putrinya.

Tibalah Sari mantap pada keputusannya untuk berpisah dari suaminya. Kalau kata orang jaman sekarang sih ruamh tangga Sari justru toxic relationship. Selama menjadi istri Yono, sari tidak pernah dihargai sebagai seorang pribadi, melainkan dimiliki seperti barang. Apesnya, keputusan Sari untuk berpisah tak ebuat Yono sadar akan kesalahannya. Yono tak sungguh-sungguh memperjuangkan sari dan darah dagingnya. Baguslah, ini justru memudahkan Sari terlepas dari belenggu hubungan yang toxic baginya.

"Bulan depan kamu dan Alsya ulang tahun. Bagaimana jika kalian berdua kubelikan coklat, kalian makan berdua". Hampir gila Sari membaca pesan dari mantan suaminya itu. Bukan karena sari masih belum move on ataupun terhina dengan iming-iming berupa coklat. Ia hanya tak habis pikir. Ketika menjadi suami istri saja, yono tak pernah mengucapkan ulang tahun, apalagi sampai memberi hadiah. Aih, nafkah saja tak ia beri padahal orangtua Yono kaya raya.

Yono sungguh tak mampu bersikap dengan tepat. Ketika istri disisi, ia sia-siakan. Setelah menjadi mantan, justru ia beri perhatian. Namun, Sari tau benar batasan hubungan mereka saat ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Begitulah manusia, ketika di depan mata tidak ada harga, ketika sudah jauh baru merasa kehilangan, semoga Allah memberi yang terbaik buat Sari, tulisan yang keren, salam kenal salam sukses bu

06 Jan
Balas

Aammiin..Terimakasih bu.. salam Literasi

25 Apr
Balas



search

New Post