API UNGGUN
semilir angin malam berhembus mesra merasuk
melalui pori pori kecil dari setiap jengkal tubuh
seakan membekukan darah yang mengalir
seolah enggan jantung berdetak nyaman
Gemeretak suara ranting
yang terbakar oleh api yang disulut
Merah menyala biru membara
seumpama rembulan saat puncak purnama
Dingin pun perlahan menghilang
seiring merajai nya api unggun
memeluk memberikan kehangatan
membelai membawa kenyamanan
berliak liuk dipermainkan angin
menghibur hati yang gundah
merayu jiwa yang merana
kekelaman dan kegelapan dimalam itu sirna
sejenak ditemani oleh parade kembang api berwarna warni
yang meluncur meninggi
seakan ingin menggapai bintang dilangit
untuk berkata akulah raja malam ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
api kita sudah menyala, api kita sudah menyala,