unang nuansah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TITIP RINDU PADA EMBUN

TITIP RINDU PADA EMBUN

Embun pagi yang berserakan diantara dedaunan hijau itu

Senyum bijaksana sang surya yang terbangun dari singgasananya

Tak mampu meredam ombak kerinduan di hati ini

Kegelisahan ini begitu akrab bercengkrama

Dengan setumpuk rindu dalam kalbu

Kusebut keindahanmu pada setiap helaan nafasku ku tulis keanggunanmu pada setiap tetes aliran darahku ku ukir wajahmu pada setiap langkahku Hanya Satu Pintaku Saat ku tak bisa lagi menghirup Udara ini

Saat jantungku tak mampu lagi mengalirkan darah saat ku tak sanggup lagi melangkah

Rindu ku padamu dapat terbalaskan

Tak peduli bibir ini membeku tak peduli jantung ini membatu

Tak peduli jari ini dingin dan kaku

Tidak kah kau rasakan

Dikala jiwa ini perih Tanpa kehadiranmu

Tidak kah kau lihat dikala Darah ini membiru tanpa senyumanmu

Tidak kah kau dengar dikala nafas ini lemah tanpa merdu suaramu

Pejamkan mata dan rasakan

disetiap udara yang kau hirup

telah kutitipkan rindu ini.

Ku harap kau mengerti

Cintaku tak kan usang walau seiring sang mentari yang semakin meninggi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Titip juga rindunya pa.. Hebat......

23 Aug
Balas

kemanakah pergi embun yang menyapamu pagi tadi? mengapa embun selalu beringsut manakala panas mulai bersungut? tinggalkan bisikan rindu yang kau titipkan di bulir beningnya yang menggelayut tenanglah, embun rindumu selalu setia kembali dalam dingin pagi ini bukan untuk menghindar mentari namun setia pada janji agar selalu kembali menyapamu dalam beningnya embun pagi Salam

23 Aug
Balas

Rindu.. memang selalu indah untuk diungkapkan lewat kata. Saya suka puisinya pak. Bagus

18 Aug
Balas

yg mengerti dan memahami keriduan bang unang khan sdh adaa hehehee

18 Aug
Balas

Biarlalah embun pergi bersama matahari, esok ia datang kembali..telah dititipkan bersama pagi..

23 Aug
Balas

Kang unang ..aku titip dong...kerennnnnnnnnnnnnnnnnn....

20 Aug
Balas

Embun pun akan menyampaikan kerinduanmu itu.. mantap pa Unang

18 Aug
Balas



search

New Post