Untung Agus Purnama, S.S., M.Pd.

Tulislah apa yang ingin Anda tulis, jangan takut tulisanmu tidak dibaca orang...!...

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Supervisi Akademik

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Supervisi Akademik

Koneksi Antar-Materi

Modul 2.3. Coaching Supervisi Akademik

Materi pembelajaran tentang coaching untuk supervisi akademik memberikan pengalaman yang berharga dalam peningkatan peran guru sebagi pemimpin pembelajaran, khusunya kompetensi dalam memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat di murid. Seorang guru harus membiasakan melakukan refleksi terkait perbaikan kualitas praktik pembelajaran. Selain itu guru harus memandu teman sejawat untuk menganalisis data hasil pembelajaran, merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis untuk meningkatkan pembelajaran, dan melakukan refleksi berdasarkan umpan balik dari murid untuk perbaikan kualitas praktik pembelajaran.

A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar indicator:

Dalam refleksi saya, saya akan menyampaikan poin-poin berikut:

1. Pengalaman / materi pembelajaran yang baru saja diperoleh coaching merupakan proses kolaborasi yang focus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari sang coachee. Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya terpusat di siswa. Dengan metode ini, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif. Dalam coaching ada proses menuntun yang dilakukan guru sebagai coach kepada siswa sebagai coachee untuk menemukan kekuatan kodrat dan potensinya untuk bias hidup sesuai tuntutan alam dan zaman,

2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar, dengan perasaan senang, penuh semangat selama mempelajari coaching supervise pembelajaran. Coaching ini bermanfaat untuk membantu menyelesaikan permasalahan antar sesame guru, antara kepala sekolah dengan guru, ataupun antara guru dengan murid. Saat menemui siswa yang mengalami permasalahan, kita sebagai guru untuk membantu memecahkan permasalahan yang mereka alami.

3. Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar coaching adalah kemitraan. Dengan kemitraan sehingga coachee merasa terbuka dan tidak takut selama melakukan coaching.

4. Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar. Hal yang masih harus diperbaiki adalah mengajukan pertanyaan berbobot. Karena bukan sembarangan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan mendorong tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif sehingga dapat mengarahkan coachee dapat menemukan solusi di setiap permasalahan yang dihadapi.

5, Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi yang saya rasakan adalah melakukan coaching dengan penuh RASA, yaitu Receive, yang artinya terima,kita menerima coachee dengan terbuka, tidak merasa lebih tinggi atau lebih rendah, Ackbowledge dengan memberi tanda, sebagai kehadiran penuh selama coaching. kemudian Summerize atau merangkum, yang artinya coach merangkum apa yang menjadi permasalahan coachee. dan Ask, bertanya, coaching memberikan pertanyaan yang bisabiasdorong coacchee bias menemukan solusi dari permasalahannya. Semua kompetensi dalam coaching ini membantu kematangan pribadi saya, juga menambah kompetensi saya sebagai calon guru penggerak angkatan 7.

B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP indicator:

Dalam refleksi ini, saya menyampaikan analisis terkait dengan topik dengan indicator sebagai berikut :

1. Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh. Refleksi analisis untuk memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh, saya akan menggali dengan analisis 4F a. Fact dalam mempelajari modul 2,3 ini, yang saya temukan adalah tehnik keterampilan dasar coaching pembelajaran dengan alur TIRTA yang merupakan kepanjangan dari T, adalah Tujuan, adalah identifikasi R, rencana aksi TA, adalah tanggung jawab b. Feeling saya merasakan bereksplorasi secara mandiri melalui mulai diri dan eksplorasi konsep. Kemudian, diperkuat dengan diskusi sesi latihan ddan praktik bersama Bapak Muhammad Isa selaku fasilitator dan teman sesame calon guru penggerak. Saya merasakan suatu tantangan, karena yang saya pelajari ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. C. Finding saya menemukan konsep coaching dalam pendidikan dan komunikasi yang memberdayakan selama melakukan coaching. Dengan menggunakan alur TIRTA ini, diharapkan guru dapat menjalankan perannya sebagai coach. D. Future, penerapan kedepannya, coaching dapat diterapkan untuk membantu menemukan permasalahan dan dapat diterapkan pada supervisi pembelajaran. Coaching memberikan kemudahan-kemudahan bagi coachee untuk memecahkan permasalahan mereka. Sebagai calon guru penggerak, saya mampu menerapkan coaching dengan alur TIRTA dan adanya RASA.

2. Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru. men jadikan coaching dalam pembelajaran menjadi pemikiran pribadi, sebagai wawasan baru. kompetensi ini coaching yang akan terus digunakan adalah: (i) Kehadiran penuh/presense, yaitu kemampuan untuk bias hadir utuh vagi coachee, atau dodalam coaching disebut sebagai coaching presense sehingga badan, pikiran, hati, selaras saat sedang melakukan percakapan coaching, (ii) Mendengarkan aktif yaitu seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara, (iii) Mengajukan pertanyaan berbobot, dimana pertanyaan yang diajukan coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulus pemikiran coachee, sehingga memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. (iv) Memiliki kesadaran diri yang kuat, nantinya akan membantu kita untuk bias menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan dengan coachee, (v) mampu melihat peluang baru dan masa depan mampu membawa rekan kita ke masa depan karena apapun situasinya saat ini yang masih bias dirubah adalah masa depan berfokus pada solusi bukan pada msalah.

3. Mengalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah). Sebagai CGP, bagi saya, guru harus berupaya maksimal untuk kemajuan perkembangan pemikiran pada dunia pendidikan. Tantangan ini menjadikan coaching dalam supervise pembelajaran ke depannya dapat diterapkan di lingkungan sekiolah. Guru sebgai coach, berfokus pada coachee yang akan dikembangkan bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat dan meluhat sebagai peluang baru dan masa depan.

4. Memunculkan alternative solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi. Menjadikan tantangan dan melihat peluang baru di masa depan., sehingga nantinya mampu membawa situasi pada saat ini, yang berubah kea rah transformasi positif di masa depan. Alternatif solusi pada mosul 2.3 ini adalah coaching dalam supervise pembelajaran, yang berfokus pada solusi bukan pada masalah.

C. Membuat keterhubungan indikator:

Refleksi yang saya buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:

1. Pengalaman masa lalu coaching dalam supervise pembelajaran ini sejalan dengan fisolofi pemikiran Ki Hajar dewantara (KHD), dimana pendidikan itu adalah ada proses menuntun, among yang dilakukan guru untuk mengubah perilaku siswa sehingga dapat hidup sesuai kodratnya baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat. Dengan adanya coaching dalam pembelajaran ini, guru sebagai coach melakukan among kepada cochee untuk menemukan solusi dari permasalahannya.

2. Penerapan di masa mendatang coaching dalam supervise pembelajaran ini dapat diterapkan pada pelaksanaan supervise di kelas. Supervise pembelajaran selam ini yang dilakukan sudah kurang sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini. Coaching memposisikan coachee sebagai mitra, sehingga tidak merasa dipojokkan dan dapat terbangun semangat bagi coachee untuk menemukan solusi dari permasalahannya.

3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari konsep atau praktik dikaitkan dengan modul lain yang telah dipelajari adalah system Among yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, dimana menjadikan seorang guru dalam perannya bukan satu-satunya sumber pengetahuan melainkan sebagai mitra peserta didik, mengintegrasikan pembelajaran berdeferensiasi ke dalam pembelajaran, dimana pembelajaran harus disesuaikan dengan minat, profil, dan kesiapan belajar, sehingga pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan peserta didik. Selain itu, dikaitkan dengan modul sebelumnya tentang pendekatan social dan emosional dalam praktik coaching juga sangat diperlukan, untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan reflektif yang diberikan guru (sebagai coach), sehingga siswa akan menemukan kedewasaan dalam proses berpikir melalui kerangka CASEL yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social, kemampuan berinteraksi dan pengambilan keputusan bertanggung jawab.

4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar CGP. Coaching dalam supervise pembelajaran ini merupakan suatu bentuk praktik dalam pendidikan, yang memerdekakan dan berpihak kepada siswa. Sehingga dampak positif pada siswa merupakan bukti nyata perubahan positifff yang dirasakan oleh siswa, dan nantinya akan dirasakan juga oleh lingkungan sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

25 Mar
Balas



search

New Post