Upit Sarimanah

Penulis dan pengajar di MP-UIN Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Awas Ada 'Writer Block'

Awas Ada 'Writer Block'

Awas Ada “Writer Block”

Penulis: Upit Sarimanah (Pendidik MPUIN-Jakarta)

Niat hati menyelesaikan target tulisan sebelum deadline, tetapi apa daya energi ini tiba-tiba saja kendor dan melemah. Kurang lebih sudah enam jam saya duduk didepan laptop, sambil membuka buku dan menelusuri internet. Kenapa yah... jari ini belum menghasilkan satu paragrap pun. “Error nih”, pikir saya dalam hati. Saya kok seperti tak bisa berpikir dan bingung mau menulis apa. Oh... otaknya yang error toh, dikira komputernya.

Pernah tidak mengalami kebuntuan memikirkan sesuatu?. saya baru mengalaminya. Ada pendapat disebabkan karena virus, mitosnya ‘kutukan’ penulis. Ah, ada ada saja. Penulis pemula dan penulis profesional pastinya akan mengalami syndrome ini. Sangat menggangu bukan?. Betul sekali. Sudah siap di depan laptop tapi tidak bisa memulai apalagi melanjutkan tulisan, ngeblank. Tiba-tiba saja otak terasa tersumbat, aliran ide macet, dan bingung tak tahu apa yang akan dituliskan.

Apa sih “writer block”?

Kondisi ini dinamakan ‘writer block’, keren banget ya namanya. Duh, bagaimana sih penyakit kok dibilang keren, aneh ya. “Writer block” adalah suatu kondisi dimana penulis kehilangan ide dan pikiran untuk menuangkannya dalam tulisan, baik memulai menulis ataupun melanjutkan tulisan. Perlu diketahui, penyakit ini ada tingkatan stadiumnya. Dari mulai stadium ringan, menengah, dan tinggi. Serius nih.

Bagi seorang penulis pemula, gejala penyakit ini sangat dianggap wajar karena faktor pengalaman dan pengetahuan kepenulisan yang belum memadai. Tetapi bagi penulis kawakan, penyakit ini butuh perhatian khusus. Bagaimana tidak mengkhawatirkan jika derita “writer block” sampai berlama lama bahkan sampai bertahun-tahun.

Gawat kan?. Jika sampai separah ini, sepertinya butuh konsultasi khusus ke ahli terkait, dokter spesialis atau psikiater. Mengkhawatirkan juga, takutnya ada penyakit langka menimpa kita. Aduh, kok jadi horor sih. Yuk, kita cari penyebab dan solusinya!

Penyebab dan mengatasai “writer block”?

Di dalam bukunya Mengikat Makna Update, Hernowo menjelaskan tiga penyebab utama “writer block” yaitu: miskin bahasa dan kata-kata, tidak ada topik yang yang menurutnya menarik, dan kurang disiplin menulis. Jika ketiga hal ini sudah diantisipasi sejak dini, sebetulnya tidak akan ada penyakit “writer block”. Jadi, “writer block” tidak dianggap serius selama bukan karena kerusakan software otak.

Jangan sampe deh, otak kita rusak. Kalaupun stress yah sebentar saja, jangan lama-lama. Ibarat komputer yang sedang hang atau kena virus, nantinya akan normal kembali setelah di restart atau diberi antivirus. Di bawah Ini adalah obat yang harus disiapkan saat gejala “writer block” menyerang. Alhamdulillah ada penawarnya.

1. Ciptakan suasana nyaman

Menciptakan suasana hati dan ruangan kerja yang nyaman sangat mempengaruhi keluarnya ide-ide segar loh. Sebaliknya, jika suasana hati kacau dan ruangan yang berantakan kalaupun ada ide dan tulisan tentunya hasilnya belum tentu bagus.

Penulis bayaran dalam film ‘The Ghost Writer’ sampai disediakan vila khusus dengan desain jendela ruang kerja menghadap alam bebas laut dan lapangan luas menghijau. Juga meja dan kursi kerja yang menunjang agar penulis nyaman dalam menelurkan pikirannya.

2. Buat perencanaan dan deadline

Penulis pemula terkadang lalai bahwa perencanaan menulis outline akan memudahkan tahapan proses menulis. Tentukan tema yang menarik, buat kerangka tulisan yang akan dibahas per bab dan sub bab, dan cari data serta referensi terkait. Jangan lupa deadline target penyelesaian tulisan harus terpampang lebar di board plan ya... .

3. Rutin membaca dan menulis

“Menulis adalah saudara kembarnya membaca”, begitu ungkapan Hernowo dalam buku Quantum Writing. Di sini dijelaskan pula bahwa membaca membutuhkan menulis dan menulis membutuhkan membaca, keduanya tak terpisahkan. Selanjutnya, Dr. Stepen D. Krashen menyimpulkan bahwa semakin banyak membaca maka semakin baik tulisannya. Jadi Membaca dan menulis adalah satu kesatuan paket yang wajib dijadikan hoby seorang penulis agar lebih produktif.

4. Corat coret di buku catatan

Seyogyanya, seorang penulis itu selalu membawa buku catatan kemanapun dia pergi. Ketika ada ide dan pikiran yang muncul bisa dicoretkan saat itu juga. Tak ada ide yang lari, karena sudah diikat langsung kuat-kuat. Imam Syafi’i berpesan “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.. . . Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat”. Termasuk kebodohan penulis sendiri jika mempunyai ide tapi tidak lekas menuliskannya. Jika ide sudah dicatat, dilain kesempatan tinggal buka catatan dan mengetiknya. Aman.

5. Fokus

Banyak pekerjaan dan target projek pastinya akan memenuhi kepala sang penulis. Upayakan fokus pada satu bidang dahulu, urutkanlah skala prioritas di agenda Anda. Setelah selesai, baru lanjutkan deadline berikutnya. Simple dan terarah kan?

6. Matikan Laptop dan refreshinglah!

Jika betul-betul Anda sudah sangat buntu, jangan paksakan diri. Secara spiritual , berwudhu dan shalat pastinya akan menenangkan. Selain itu, solusi yang paling enak dan bersahabat adalah matikan lap top dan refreshinglah! Sayangilah badan dan otak Anda, merekapun mempunyai hak untuk beristirahat dong!. Carilah kegiatan yang menyenangkan dan memanjakan diri Anda, misalnya: tidur, makan, minum, membaca, olah raga, jalan-jalan, nonton, belanja, ke salon, bermain bersama keluarga atau teman.

Mengutif hadits Rasullah Saw. “Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu”. Setiap muslim diwajibkan menjaga kesehatan fisiknya, menjauhkan dirinya dari hal yang membahayakan dan berdampak pada kesehatan tubuh. Kesehatan adalah hak jasad jadi istirahatlah secukupnya, kendurkan syaraf, dan teduhkan jiwa dari masalah duniawi. Di dalam tubuh yang sehat terletak jiwa yang kuat.

Di dalam pikiran yang cemelang akan menghasilkan karya yang berkualitas. Masih takut dengan penyakit “writer block”?. Persiapkan penangkalnya di rumah ya... . Anda bisa praktekan tips di atas... jika sakit berlanjut, hubungi dokter!.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow keren banget informasinya mba upit kusayang.. Trimakasih yah saya jadi tahu ada penyakit tersebut..

23 Jun
Balas

sama2 bu dati sayang... biar qt hati2 jg ya

23 Jun

Writer block dan mengantisipasinya keren bu. Toplah.

23 Jun
Balas

alhamdulillah pa yudha. saya malah msh sering kena nih penyakit...mumettt

23 Jun

Terima kasih bu, saya menjadi tahu apa yg prnh menimpa diri ini. Saya mengalami writer block bertahun-tahun, lumayan.lama ya. Karena mendapat amanah anak2 yg istimewa dan amanah dari madrasah yg cukup menguras energi, waktu dan konsentrasi tinggi. Pelatihan menulis dr media guru spt menarik tangan utk segera bangkit dan semoga terus berlari..

23 Jun
Balas

sama2 bu sri. hayu semangat mulai lagi secepatnya bu

23 Jun

Keren... Makasih, tulisannya bagus

23 Jun
Balas

terima kasih bu endang... dah mau mampir n baca

23 Jun

Allohumma, jadikan obat dr Upit ini manjur mengobati sakitku. Amiin.

23 Jun
Balas

amiin mba safiroh...ini obat saya jg he he yg belum disiplin nulis

23 Jun

Harus pa wiyono. Setuju bangettt

02 Jul
Balas

Inilah yang sedang saya alami, terima kasih...obatnya

04 Jul
Balas

perlu refresh. yang begitu mengena,

02 Jul
Balas



search

New Post