Aku Membutuhkan-Mu
Sang surya seakan tenggelam ditelan bumi
Tersirat warna jingga menghiasi cakrawala
Teriring selimut putih sang dewa malam mulai turun ke bumi
Bertanda kehidupan siang berangsur menjadi malam
Ketika petang telah melingkupiku, ku berharap malam tak 'kan pernah mengantuk menemaniku bertafakur, mensyukuri bahwa
Aku masih menghirup udara yang tanpa pamrih memberiku nafas
Ketika aku mulai merasa penat, aku temukan dinding yang tidak pernah beranjak pergi
Kala aku bersandar hingga aku terlelap, Berteman langit yang tidak pernah berhenti menemukanku
Meski aku berlari menghindarinya
Dan ketika esok pagi aku perlahan membuka kembali lembaran kisah hidupku
Boleh jadi aku butuh mentari yang dengan mesra menghangatkan tubuhku
Mungkin juga aku akan butuh laut yang tidak pernah bosan menghiburku dengan deburan ombaknya
Butuh kicau burung sembari terbang lepas di angkasa
Dan butuh segundug gunung terjal yang sesekali aku daki
Aku butuh banyak melebihi harapku
Tapi aku lebih membutuhkan-Mu Ya Allah
Tuhanku damaikan jiwa ragaku bersama-Mu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dan hanya Dialah yang paling mengerti. Untaian kata yang begitu indah, tentang betapa lemahnya kita, hingga sejatinya sangat membutuhkan Sang Maha Pengasih. Sehat n sukses Pak, barakallah
Terimakasih do'anya, sukses juga Ibu, barakallah. Amiin.