Usnidar

Merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Alhamdulillah, sudah berlatih menulis sejak bergabung dengan MediaGuru. Guru MTs.N 3 Solok. Kecamatan Lembah Gumant...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bercermin di Kaca yang Retak (21)

Bercermin di Kaca yang Retak (21)

H.131

Sinar mentari mulai redup siang itu. Awan hitam terlihat mengepul pertanda akan turun hujan. Namun, suasana pertemuan mulai terasa panas di telinga para karyawan.

Benar kata orang. Yang sangat susah itu adalah merubah kebiasaan yang sudah mendarah daging. Seiring berjalannya waktu. Direktur memberikan arahan-arahan tentang perusahaan. Namun, ditengah-tengah keseriusan karyawan mendengarkan arahannya, ia kembali menyisipkan kemarahannya dan kembali menyindir serta mengungkit-ungkit persoalan yang sudah terkubur dan bahkan sudah menyatu dengan tanah.

Ia selalu menyindir karyawan yang kurang suka dengan sikapnya. Seolah-olah ia adalah dewi fortuna yang selalu memberikan kesejukan kepada orang lain. Ia tidak sadar, jika selama ini ia selalu mengadu domba dan menggores hati karyawan yang miskin dan bergantung hidup kepada gaji yang diberikan perusahaan.

"Entah sampai kapan direktur muda ini akan mendapatkan hidayah supaya ia sadar bahwa dulunya ia juga miskin seperti kebanyakan karyawan," bisik Helen.

Seharusnya ia sadar kalau perusahaan tidak akan pernah maju tanpa karyawan. Ia tak akan seperti ini tanpa bantuan bawahannya.

Di kala, karyawan membisu mendengarkan kata-kata yang tak mengenakkan, tiba-tiba direktur terdiam.

"Ternyata, dari tadi direktur tidak sadar kalau di ruangan pertemuan ada seorang karyawan yang merupakan keluarga dari perusahaan besar yang bekerjasama dengan perusahaannya," ucap Liza.

"Mungkin direktur takut kalau ia akan diadukan ke atasannya," sambung Riza.

Menjelang usai pertemuan, direktur tetap menyampaikan arahan-arahannya dengan penuh basa basi. Ia berubah sembilan puluh derajat dengan mulut manisnya yang berbisa. Ia sangat khawatir kalau kebohongan dan kesombongannya akan terbongkar.

Suara azan berkumandang merdu. Panggilan illahi untuk menunaikan kewajibannya sudah masuk. Direktur segera menghentikan pertemuan dan karyawan menunaikan Shalat Ashar menjelang mereka melanjutkan pekerjaannya.

Alahan Panjang, 29 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post