H.134

Sabar, diam dan tidak banyak cakap. Itulah yang bisa dilakukan oleh Helen, Riza, Rudy dan karyawan lainnya. Betapapun kita ingin memberikan ide-ide untuk kemajuan perusahaan, namun, tidak akan pernah diterima dan bahkan kita akan dikucilkan. Karena di mata direktur, yang benar itu adalah mereka yang selalu penurut walaupun mereka mengetahui jika yang mereka ikuti itu adalah salah.

Semenjak perusahaan besar itu mendapatkan sorotan dari publik, kemajuan tidak lagi membersamainya. Kerjasama dengan perusahaan lain sudah mulai berkurang. Persahabatan antara direktur dengan pemilik saham lainnya sudah mulai renggang. Pengelolaan keuangan perusahaan sudah mulai curang, sedangkan suasana perusahaan semakin tegang. Setiap langkah pemilik perusahaan tersebut selalu disenter oleh orang lain. Di tambah lagi, sikapnya yang suka menjatuhkan karyawan dan menganggap dirinya yang paling disegani karena beruang, lagipula karena direktur adalah pemilik tunggal perusahaan yang memiliki beberapa cabang.

Keadaan perusahaan yang sudah mulai menurun prestasinya kini diambang kehancuran.

Oleh karena itu, seharusnya kita melangkah kembali bersama untuk mengembalikan nama perusahaan yang sudah menurun. Tetapi, semua karyawan tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka hanya wong cilik yang mencari sesuap nasi di perusahaan tersebut.

Seharusnya, direktur muda nan gagah tersebut harus berbenah diri, supaya dirinya tidak mendapatkan sorotan dan umpatan dari semua karyawan. Karena maju mundurnya perusahaan properti tersebut tak akan terlepas dari keberadaan karyawan. Karena kenyamanan karyawan bekerja tergantung kepada direkturnya.

Alahan Panjang, 01 April 2024