Selepas subuh, saya bersama suami dan anak semata wayang kami berangkat ke Semarang. Tujuan kami yaitu Hotel Grand Saraswati. Di mana saya akan mengikuti Kelas Editor Semarang. Dengan berkendara roda empat, kami sampai di hotel pada pukul 07.15. Masih ada waktu 45 menit sebelum acara dimulai. Kesempatan itu kami gunakan untuk sarapan.

Tiga puluh menit berlalu, kami pun selesai sarapan. Saya segera ke ruang kegiatan kelas editor, sedangkan suami dan anak saya masih di kendaraan. Rencananya, sambil menunggu waktu check in, mereka akan jalan-jalan di sekitar Kota Semarang.

Ketika saya masuk ruang kelas, di sana sudah ada beberapa peserta dari berbagai kota. Saya duduk di kursi deretan nomor 4 dari depan. Di sana ada 4 peserta yang datang lebih awal. Saya pun memperkenalkan diri, begitu juga dengan mereka. Ternyata, tanpa disengaja saya duduk di deretan peserta dari Wonosobo, kota yang sama dengan kota saya. Setelah ngobrol ngalor ngidul, beberapa menit kemudian Pak Murman membuka acara. Tak ketinggalan Mas Eko sebagai narasumber tunggal pada kegiatan ini tampil mendampingi Pak Murman. Mengenakan kemeja putih dengan dasi lurik hitam putih menambah kegantengan Mas Eko pagi ini. Bukan karena kegantengan Mas Eko yang membuat saya betah duduk di ruangan ini. Namun, tugas dari Mas Eko memaksa saya mau tidak mau harus betah duduk di ruangan ini. Tugas mengedit naskah 1 – 3 saya kerjakan dengan lancar. Naskah ketiga memaksa saya dan peserta lain tersenyum tersipu bahkan tertawa lebar. Benar-benar naskah yang nganyelke dan ngguyokke.

Terlepas dari itu, MediaGuru memang patut diacungi jempol. Mediaguru selalu memikirkan cara agar kemampuan menulis para guru terus meningkat. Salah satunya dengan membuka kelas editor buku di Semarang. Tiga kali sudah saya mengikuti kegiatan yang diadakan MediaGuru: Kelas Sagusabu Purwokerto, MWC 5 Jateng, dan Kelas Editor Semarang. Tiga kali pula saya bertemu Mas Eko. Narasumber yang satu ini memang ngangeni, meskipun kadang mbancekna. Mas Eko memiliki pengalaman profesional yang sangat panjang sebagai editor koran nasional Jawa Pos. Selama dua hari, pemred MediaGuru ini akan mengajak peserta praktik mengedit naskah. Sebuah keterampilan yang kelak sangat berguna saat penulis melakukan swasunting tulisannya sendiri.

Kelas Editor MediaGuru dilaksanakan dengan tujuan untuk membekali peserta dengan ilmu editing. Dalam Kelas Editor ini, peserta dibekali teknik-teknik seputar penyuntingan naskah, teori dan praktik penyuntingan, dan informasi penerbitan.

Sebagai peserta yang masih awam dengan dunia tulis menulis, saya berharap selesai mengikuti kelas editor ini tulisan saya akan lebih enak dibaca. Selain itu, ketika kita melakukan swasunting dengan benar, tentu akan melancarkan proses penerbitan buku kita. Hal ini tentu menjadi harapan semua penulis.