Malam ini saya memutuskan untuk meminum air rebusan daun beluntas. Bukan tanpa alasan daun yang satu ini ampuh untuk menghilangkan bau-bau tak sedap yang sering muncul saat keringat mulai membanjir yang biasanya disebabkan oleh pengaruh stres dan kesibukan pekerjaan yang mendera. Ini adalah resep warisan dari nenek saya yang asli jawa timur.

Bukan juga tanpa tujuan malam ini saya meminumnya. Saya ingin selalu menjaga dan merawat tubuh saya agar tetap wangi sepanjang hari. Intinya saya tidak ingin orang menutup hidung karena bau badan yang kurang sedap. Terlebih besok ada hajatan besar yang akan dilaksanakan disekolah yang mengharuskan saya tampil prima tanpa pegal linu dan juga bau-bauan yang tak diinginkan.

Biasanya beluntas saya konsumsi dengan nasi dancampuran bumbu urap. Kadang saya campur dengan dalam adonan telur dadar. Tekstur daun beluntas yang agak kasap (terasa kasar) membuat saya kadang langsung menelannya tanpa mengunyah sebelumnya. Intinya saya ingin agar daun ini masuk dalam lambung.Kemudian bereaksi baik keesokan harinya. Ini obsesi saya meski harus mengorbankan lambung saya.

Bagi saya daun beluntas jauh lebih efektif dibanding deodoran yang biasa saya pakai. Sehingga saat saya meminum air rebusannya malam ini dengan bau khas agak aneh cukup membuat saya mual. Mual yang kemudian saya tahan demi mendapatkan sesuatu yang saya inginkan.

Yah... beluntas akan selalu saya konsumsi bahkan ini akan saya wariskan ke anak cucu nanti sebagai warisan ilmu herbal penuh manfaat bagi wanita khususnya.