Uswatun hasanah

Uswatun hasanah,lahir di kota kecil Blitar 28 April 1984. Pendidikan dasar di selesaikan di MI ALHUDA Blitar begitupun pendidikan menengah pertama masih di Blit...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tempat terbaik meminta Part 1

Menjadi seorang Ibu adalah kebanggan tersendiri bagi saya,karena tidak semua wanita mendapatkan anugrah ini. Tentunya juga dibelakang dari seluruh anugrah itu tersimpan tanggung jawab yang besar pula. Karena hakikatnya anak adalah titipan dari sang empunya hidup.

Tujuh tahun 3 bulan 6 hari yang lalu anugrah terindah itu hadir memelukku dengan senyuman polosnya. Senyuman yang bisa menghapus seluruh luka,yah luka batin dan juga luka sayatan dan jahitan tanpa penghilang rasa sakit khas ibu melahirkan. Karna ia hadir tanpa pelukan dan kumandang adzan seorang Ayah. Dan disini saya juga tidak akan menceritakan kronologis awal hingga akhir kenapa anak ini bisa lahir tanpa Ayah. Tapi insyaalloh walau tanpa ayah tak akan mengurangi kasih sayang yamg diberikan.Tatapan ikhlasnya itulah yang membuatku semakin kuat,bahwa sang pencipta hidup selalu mempunyai tujuan baik diluar nalar manusia. Bersyukur pastinya harus jadi yang utama.Kehadirannya memberikan energi luarbiasa. Seperti hp yang lowbet kemudian tercharge full 100%.

Bahagia anugrah itu seorang anak laki-laki imut yang kuberi nama khusus "Nhadif" yang dalam Bahasa indonesia artinya bersih. Bersih dari segala hal yang tidak baik. Alhamdulillah sejak lahir nhadif bukan tipe anak yang rewel,tidak terbangun saat malam seperti bayi kebanyakan. Basuhan air wudhu juga ayat-ayat Alquran selalu menjadi teman menjelang tidur simungil ini. Sampai almarhum mbah putri pernah bilang " Ndok kok anakmu anteng ae to gak bangun bangun malam kaya bayi biasane ",hanya senyum dan ucapan alhamdulillah mbah Alloh swt maha tau bahwa tole ndak punya Bapak jadi dia ndak mau menambah susah ibunya. Yah... anugrah itu sejak lahir tidak berayah,bukan berarti saya hamil diluar nikah tapi ayahnya telah meninggal saat ia dalam kandungan. Jadi tugas saya bukan hanya menjadi ibu tapi juga menjadi Ayah baginya.

menjadi single parents bukanlah hal yang gampang,saya tau bahwa anak adalah cermin orang tua,jadi sebaik mungkin saya berusaha beri kepadanya. Entah itu makanan,pendidikan formal dan pendidikan karakter serta lingkungan. Karna saya tau di zaman seperti saat ini sangat jarang kita temui anak yang berakhlak mulia. Makanya peran saya menjadi ganda. Sebagai ibu dan madrasah pertamanya. Sangat bersyukur karna bisa menjadi yang pertama mengajarkan ayat demi ayat alquran kepadanya hingga akhirnya sekarang alhamdulillah sudah bisa menghafal juz ke 30.

Hampir tiap hari simungil yang telah duduk di bangku kelas 1 MI ini bercerita tentang keinginannya mempunyai adik kembar sepasang putra dan putri. Bahkan sampai sampai dia menanyakan bagaimana caranya agar bisa mempunyai anak kembar. Tentu sebagai orang tua saya memberikan jawaban yang logis. Nak ,bisa punya adik kembar itu adalah kewenangan Alloh swt yang menciptakan kita, kita bisa berkeinginan tapi tetap Alloh yang menentukan,bila kamu ingin punya adik kembar maka mintalah pada Alloh swt,Dia lah sebaik baik tempat meminta. Dan kamu juga bila ingin seorang adik tentunya yang terlebih dulu harus punya ayah dulu. Eh langsung dipotong penjelasan saya sama dia. Trus mama kapan nikahnya ?( tepok jidat mikir jawaban yang masuk akal) hemmm... gini yah.. sekali lagi ayah itu adalah jodoh semua urusan Alloh swt makanya nak itu dulu yang harus dibanyakin dulu dalam doa ya.. akan lebih baik kalau ditambah puasa. Iya ma betul ? Saya jawab Insyaalloh harus rajin ya.

Karena sejak kecil selalu diajarkan kesederhanaan,anak ini tumbuh menjadi anak yang kadang membuat saya menangis sendiri. Kenapa ?dia akan sering mengucapkan hamdallah berulang ulang saat tau mamanya punya uang 10 ribu rupiah. Bukan tanpa alasan saya mengajarkan sederhana. Saya single parents bila saya biasakan memberi apa yang diminta bukankah kelak dia akan manja dan berpangku tangan,sedangkan dia anak laki laki yang harus digembleng menjadi pemimpin sejati yang bisa berdiri diatas kaki sendiri tanpa embel embel orang tua. Yah itu prinsip saya dan saya tidak mengharuskan semua orang sama seperti saya karena memang hidup ini pilihan semua ada konsekuensinya yang pastinya tanggung sendiri sendiri akibatnya.

cuma yang saya amat sangat kecewa bahwa pergaulan dilingkungan rumah kurang bagus. Ada salah satu temannya yang sering mbully bahasa kerennya sekarang. Malak minta jatah uang jajan padahal ortunya sudah ngasih uang. Mungkin didikan dirumah juga jadi alasan kenapa dia sering malak anak saya dan mukulin anak saya bila keinginannya tidak terpenuhi. Satu kali saya sampekan uneg uneg ini kepada ibu guru anak saya karena kejadian masih dilingkup sekolah so masih jadi tanggung jawabnya dong. Alhamdulillah tanggapannya bagus. Bahkan akan dibikin pertemuan khusus antar ortu. Saya senang sekali karna jujur saya mulai kawatir hampir tiap malam anak saya nangis pingin minta pindah. Bisa dibayangkan sedihnya saya sebagai seorang ibu tatkala buah hatinya menceritakan semua yang terjadi disekolah karena temannya ini yang saya nilai kelakuaannya sudah bukan sewajarnya anak kelas 1 tapi seperti preman. Bayangkan saja tangan anak saya dimasukkan di rantai sepeda kemudian diputar dan tangan tetap harus disitu gak boleh pindah.karna tangan anak saya sudah luka dan akhirnya menjeritlah dia karna sakit maka larilah dia kerumah. Saya tenangkan.bukan cuma itu saja bahkan pernah kaki anak saya ditendang sampai kakinya lebam tidak bisa berjalan karena anak saya tidak kasih uang jatah. Kita balik lagi ya.. akhirnya gurunya mediasi tapi sayang ortu anak itu bukanyya minta maaf tapi malah marah sama saya. Jadi bingung disatu sisi jaga hubungan tetangga tapi anak saya juga butuh keadilan. Hanya bisa berdoa semoga dibukakan pintu hidayah untuk anak itu juga anak saya agar bisa menjadi pribadi yang berani pada tempatnya karna Hanya Alloh lah sebaik baik tempat meminta dan sebaik baik pemberi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post