usyratin GPAI

Saya adalah guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar di desa yang terletak 35 km dari kota Gresik. Menjadi orang yang bermanfaat merupakan visi yang harus...

Selengkapnya
Navigasi Web
Malu Bertanya Sesat di Jalan, Banyak Tanya Memalukan

Malu Bertanya Sesat di Jalan, Banyak Tanya Memalukan

Judul itulah gambaran diriku. Di usiaku yang tak lagi muda, usia jelita (jelang lima puluh tahun) rasanya tak mudah pula mengembalikan kebiasaan yang sudah lama hampir kutinggalkan. Yah, sejak hengkang dari perkuliahan tahun 1998 kebiasaanku menulis mulai bergeser dengan kesibukan-kesibukan yang menjebakku dengan rutinitas belaka.

Di tengah pandemi dengan kebijakan bekerja dari rumah, belajar dari rumah membuat seluruh keluarga berkumpul. Kuambil hukmah situasi ini untuk quality time bersama keluarga disela-sela aku WFH (work from home) dan anak-anak BDR (belajar dari rumah). tak hanya itu aku juga mulai memanjakan diriku dengan hal produktif untuk pengembangan diri. Salah satunya dengan cara kembali menulis, kebiasaan yang terpuruk dalam "zona nyaman" selama 22 tahun itu.

Hal yang lama ditinggalkan, untuk memulai lagi butuh mengumpulkan semangat lagi, keberanian, dan dibarengi keilmuan. Nah, keilmuan ini yang sudah banyak tertinggal. Kan ada internet, ya, bisa memudahkan. Tapi jadi maslah juga karena aku masih gagap teknologi...he he he. Diam, tak menyelesaikan masalah, mau tanya anak atau teman...khawatir dikatai gitu aja kok nggak bisa, ah malu. Hanya kupikir bagaimana solusinya aku dapat ilmu, nyaman tanpa rasa malu tapi juga nggak malu-maluin. ilmu "kebatinan" ini tak membawa hasil kalau tanpa tindakan.

Akhirnya, kuputuskan bahwa aku harus keluar, bahkan meloncat dari dilema keadaan yang sebenarnya kubuat sendiri. Mulailah aku googling walau pelan sambil belajar, kadang satu hal yang ingin kuketahui harus mencari di berbagai situs. Kadang juga aku harus tanya ke anakku yang masih kelas VI SD. Malu juga sih, tapi aku harus membuang rasa malu itu demi ilmu. Tak hanya itu, kadang aku ini merasa memalukan karena banyak tanya, "kalau begini bagaimana, kalau begitu nanti jadinya gimana, terus bagaimna". "Ibuuk...", jawab si kecil, mungkin dipikirannya ibu ini kok tanya terus.

Tak hanya kepada anak, aku juga bertanya pada rekan guru walau mereka lebih muda, bahkan kepada muridku yang kini sudah menjadi guru. Kubuang rasa malu ini jauh-jauh. tak ada kata malu untuk mendapatkan ilmu, toh dengan ilmu ini pula yang nantinya akan meningkatkan kualitas diri kita.

Alhamdulillah, kurang lebih 3 bulan selama kebijakan di rumah saja banyak yang kuperoleh. Aku mulai menulis di channel telegram, bergabung dengan beberapa penulis, bergabung dengan beberapa group guru hebat di tanah iar, termasuk pada gurusiana ini. Mungkin bagi orang lain hal ini biasa-biasa saja, tapi bagiku merupakan perjuangan. Dan yang terpenting aku juga dapat memberikan contoh kepada anak-anakku untuk selalu semangat belajar, tak kenal lelah dan putus asa. Jangan pernah malu untuk bertanya dan belajar. "Wah, Ibuk sekarang keren...kemajuan". Kalimat yang membanggakan orang tuanya dari anak-nak ini pula yang menambah nutrisi semangatku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat terus Bund. Aku pun gaptek Bund. Aku sudah 50 tahun, hehehe jadi Sulita (sudah lima puluh tahun). Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 May
Balas

terima kasih, atas suppornya. Saya harus banyak belajar ke Ibu. Wa Iyyaki

23 May

Semangat terus bunda untuk belajar, saya juga sedang belajar hilangkan gaptek pada diri. Maklum, dulu kita belajar komputer, hanya sekedar membuat tulisan dan kolom pada program ws dan exel.

01 Jun
Balas

terima kasih atas suppornya , Bun. semoga bisa istiqomah dalam kebaikan

01 Jun

Mantap bu. Belajar tidak pernah mengenal umur bu. Belajar sepanjang hayat, jika masih ada nyawa di badan. Salam sukses bu.

21 May
Balas

Terima kasih. Semoga kesuksesan juga bersama Anda

21 May



search

New Post