Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkreasi dengan Kamus Mini

Berkreasi dengan Kamus Mini

Sejak 2020, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim menggulirkan rencana strategis berupa profil pelajar Pancasila. Kurikulum merdeka yang dia cetuskan salah satu tujuannya untuk menghasilkan pribadi-pribadi sesuai dimensi profil pelajar Pancasila. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.

Terciptanya profil pelajar Pancasila merupakan harapan besar dari muara pendidikan. Pelajar Pancasila yang diharapkan adalah pelajar yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Enam ciri utama sebagai cerminan pelajar Pancasila di antaranya: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Enam karakter utama pelajar Pancasila ini perlu ditanamkan kepada siswa sejak dini. Guru bisa mengintegrasikannya dalam pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Enam dimensi tak harus terintegrasi sekaligus dalam satu materi pelajaran. Satu pun tak masalah.

Pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 4 dengan tujuan pembelajaran (TP) memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik, guru bisa mencoba menuangkan dimensi mandiri dan kreatif dalam pembelajaran. Hal tersebut dilakukan dengan mengajak siswanya membuat kamus mini secara mandiri.

Mula-mula guru membagi kertas HVS berwarna kepada siswa untuk dijadikan buku kecil. Dua siswa dalam satu bangku diberi kertas warna yang berbeda agar lebih bervariasi. Kamus mini yang dibuat berukuran 6 cm x 8 cm dengan lembaran berjumlah sepuluh. Bagian paling depan diberi tulisan “Kamus Mini” dan gambar seperlunya sesuai kreativitas siswa.

Selanjutnya, guru meminta siswa membaca teks yang ada di buku paket dan menuliskan beberapa kosakata baru. Kosakata ini benar-benar baru diketahui siswa dan mereka tidak memahami maknanya.

Dengan bimbingan guru, siswa menuliskan kosakata baru tersebut ke dalam kamus mininya. Satu halaman berisi satu kosakata. Tiap siswa tentu tidak sama berapa jumlah kosakata yang dituliskan karena kemampuan dan pengetahuan yang berbeda. Selanjutnya, siswa menuliskan maknanya yang dicari dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Tidak sekadar itu, mereka juga mendeskripsikan kosakata tersebut dalam sebuah gambar sesuai imajinasi mereka. Dengan adanya gambar pada kamus mini, dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang makna kosakata yang mereka tulis. Terakhir, siswa membaca kamus mininya secara bergilir untuk memperkaya pengetahuan siswa lainnya.

Ada beberapa kelebihan pembelajaran dengan pendekatan ini. Di antaranya: siswa makin terlatih mencari makna kata dari KBBI, menambah kosakata baru siswa, dan mereka menjadi lebih kreatif.

Dimensi mandiri pada pembelajaran tidak sekadar bisa melakukannya sendiri. Namun, mampu mengenali potensi dan kekurangan dirinya melalui kegiatan refleksi. Kemampuan ini membantu mereka dalam penetapan tujuan pembembangan diri sesuai minat dan kemampuannya. Lebih lanjut dia juga bertanggung jawab dan berkomitmen dalam prosesnya. Hal ini ditunjukkan siswa saat mereka mampu membuat kamus mini dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikannya sesuai waktu yang ditentukan. Mereka juga aktif bertanya kepada guru saat menemui kesulitan.

Pada dimensi kreatif, siswa mampu menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Seiring kemampuan bernalarnya, mereka akan tumbuh menjadi pelajar yang berani melontarkan ide dan gagasan sesuai konteks persoalan yang dihadapi. Pada pembelajaran ini ditunjukkan siswa dengan menggambar sesuai imajinasi dan kreativitas mereka di bagian bawah kosakata baru. Mereka juga terbuka dengan kritikan dan masukan yang diberikan dalam rangka memberikan solusi terbaiknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post