Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masukkan Secara Merata ke dalam Kotak

Masukkan Secara Merata ke dalam Kotak

Kegiatan dalam proses pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional guru. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Muaranya adalah siswa dapat menguasai konsep pembelajaran yang disampaikan guru. Pembelajaran pun berjalan dengan baik dan menarik bagi siswa yang belajar.

Strategi pembelajaran yang menarik tidak akan berjalan tanpa persiapan sebelumnya. Guru harus mempersiapkan suasana pembelajaran yang mendorong siswa dapat memperdalam apa yang akan dia pelajari. Dalam hal ini guru harus menyediakan suasana pembelajaran agar berjalan dengan baik. Di antaranya: media pembelajaran, lingkungan belajar di-setting sesuai objek materi yang dipelajari, metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga siswa merasa tertarik karena sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pada pelajaran matematika tujuan pembelajaran (TP) melakukan operasi pembagian bilangan cacah sampai 100, guru bisa mencoba mengimplementasikan hal tersebut. Caranya, dengan merancang media biji kertas dan kotak dari kertas lipat origami berwarna-warni. Materi pembagian akan lebih mudah dipahami siswa dengan menanamkan konsep terlebih dahulu dengan menggunakan media konkret.

Sebelum pembelajaran, guru membagi kelas menjadi lima kelompok. Setiap kelompok terdiri atas lima atau enam siswa dengan kemampuan kognitif yang berbeda. Tujuannya, mereka akan saling belajar dari teman lainnya. Menjadi tutor sebaya bagi temannya yang mengalami kesulitan.

Selanjutnya, siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Di antaranya: kertas lipat origami berwarna-warni dengan ukuran 16 cm x 26 cm, lem, dan koran atau kertas HVS warna bekas. Dengan alat dan bahan tersebut, mereka membuat kotak menggunakan kertas lipat origami sebanyak sepuluh buah. Setelah terbentuk kotak kecil-kecil, siswa menggambar emotikon pada salah satu permukaan kotak agar terlihat lebih menarik. Misalnya: emotikon senang, sedih, menangis, marah, melirik, mulut manyun, cemberut, mengerutkan dahi, dan lainnya sesuai kreativitas masing-masing kelompok.

Koran atau kertas HVS warna digunakan sebagai biji-biji kecil. Caranya, dengan menyobek kecil-kecil kertas tersebut dan meremasnya menjadi berbentuk bulat. Lebih banyak yang dibuat tentu lebih baik. Sama halnya dengan saat membuat kotak, biji-biji kecil menggunakan koran dan aneka warna kertas HVS dengan tujuan agar lebih menarik.

Biji yang digunakan berasal dari barang bekas yang ada di lingkungan sekitar siswa. Dengan demikian, guru dan siswa telah memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai menjadi lebih bernilai. Sebisa mungkin guru dapat menggunakan barang-barang bekas di lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran sehingga tidak hanya mempelajari konsep, tetapi sekaligus mendekatkan siswa untuk senantiasa mencintai lingkungan.

Media pembelajaran pun telah siap digunakan. Kotak-kotak kecil berfungsi sebagai pembagi, sedangkan bijinya sebagai bilangan yang dibagi. Dalam penerapannya, guru membacakan soal pembagian untuk dikerjakan setiap kelompok dengan memanfaatkan media yang sudah ada. Sebagai contoh, guru menyebutkan bilangan 63 dibagi 7. Maka setiap kelompok menyiapkan 7 kotak kecil dan 63 biji. Salah satu siswa memasukkan satu per satu biji ke dalam kotak sampai biji tersebut habis. Jumlah biji yang ada di dalam kotak tersebut adalah hasil pembagiannya. Jadi, 63 : 7 = 9. Siswa juga menuliskan soal dan jawaban di buku mereka masing-masing agar lebih memahami materi dan sebagai bahan diskusi kelas setelah seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran selesai.

Tidak hanya satu soal, guru membacakan sedikitnya lima soal atau sesuai jumlah anggota kelompok agar seluruh anggota kelompok dapat mempraktikkan secara langsung konsep pembagian menggunakan media konkret. Bahakan, jika masih ada waktu, guru bisa mengulang kembali dari anggota kelompok yang pertama.

Untuk menumbuhkan minat belajar para siswa, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan makin kompleks. Oleh karena itu, sudah semestinya guru menghadirkan praktik-praktik pembelajaran dengan kreativitas dan inovasi dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang lebih bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post