Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tanamkan Disiplin dengan Aturan Bertangga

Tanamkan Disiplin dengan Aturan Bertangga

Profil pelajar Pancasila yang dicetuskan sejak kurikulum merdeka merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila merupakan pijakan dalam membangun karakter siswa baik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Profil pelajar Pancasila ini perlu dikemas dan diformulasikan secara sederhana agar lebih mudah diimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Salah satu dimensi profil pelajar Pancasila adalah mandiri. Sikap mandiri bisa diartikan sebagai sikap bertanggung jawab dan disiplin atas proses dan hasilnya. Sikap disiplin sendiri merupakan kesadaran seseorang untuk mau dan mampu mematuhi aturan dan nilai-nilai yang telah disepakati. Penanaman sikap disiplin perlu dilakukan sejak dini agar menjadi sebuah pembiasaan di kemudian hari. Kesadaran yang muncul dari diri sendiri akan menumbuhkan pembiasaan yang lebih bisa bertahan lama. Penumbuhan kesadaran diri inilah yang memerlukan pemicu dari luar individu. Salah satunya guru yang setiap hari mendampingi siswa di sekolah.

Melalui pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 dengan Tujuan Pembelajaran (TP) Melaksanakan aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal, guru bisa merancang pembelajaran dengan mengajak siswa membuat ‘Aturan Bertangga’.

Perlatan yang diperlukan untuk membuat ‘Aturan Bertangga’ di antaranya, kertas lipat berwarna-warni, gunting, stapler, sedotan, penggaris, dan spidol. Pembuatan ‘Aturan Bertangga’ pun siap dilakukan.

Pertama, siapkan satu kertas lipat. Bebas warnanya. Lipatlah kertas tersebut menjadi dua bagian dengan bentuk segitiga. Setelah dilipat, diperoleh alas segitiga dengan ukuran sekitar 20 cm dan kedua sisi miringnya sekitar 14 cm. Kadang menghasilkan ukuran yang berbeda tergantung ukuran awal kertas lipat. Selanjutnya, guntinglah lipatan tersebut. Nah, sekarang sudah ada dua segitiga. Ambil salah satu dan letakkan di bagian paling atas ‘Aturan Bertangga’. Satu bagian lainnya bisa diberikan kepada siswa lain atau disimpan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.

Langkah berikutnya, siapkan empat kertas lipat dengan warna lain. Lipat masing-masing kertas menjadi dua bagian dengan bentuk persegi panjang. Setelah terlipat dua bagian, akan menghasilkan ukuran panjang 14 cm dan lebar 7 cm atau tergantung ukuran awal kertas lipat. Guntinglah lipatan kertas menjadi dua bagian sama besar. Sekarang sudah tersedia empat kertas lipat berbentuk persegi panjang yang akan diletakkan secara berurutan di bagian bawah kertas berbentuk segitiga.

Bahan lain yang diperlukan adalah sedotan dan stapler. Dalam hal ini, diperlukan delapan potong sedotan dengan ukuran masing-masing 4 cm. Sedotan yang sudah terpotong dijadikan sebagai penghubung antar kertas lipat dengan bantuan stapler untuk menyatukannya. Dua sedotan dalam posisi berdiri sebagai penghubung kertas berbentuk segitiga dengan persegi panjang di bawahnya (persegi panjang pertama). Dua sedotan berikutnya sebagai penghubung kertas berbentuk persegi panjang pertama dengan kedua. Begitu seterusnya sampai pada kertas berbentuk persegi panjang keempat atau terakhir hingga membantuk sebuah tangga. Jika dirasa kurang jumlah aturan yang akan ditulis, maka bisa menambahkan lagi tangganya sesuai kebutuhan.

Nah, sekarang tangga sudah terbentuk dan siap diberi tulisan. Agar menghasilkan aturan yang bervariasi, guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok berjumlah delapan sampai sembilan siswa. Kelompok pertama menuliskan aturan di keluarga. Kelompok kedua menuliskan aturan di sekolah. Sedangkan aturan di masyarakat ditulis oleh kelompok ketiga. Meski berkelompok, setiap siswa membuatnya secara mandiri.

Cara menuliskannya adalah bagian paling atas berupa kertas berbentuk segitiga bertuliskan judul ‘Aturan Bertangga’. Misalnya: aturan di keluarga, aturan di sekolah, atau aturan di masyarakat. Empat kertas berbentuk persegi panjang di bawahnya bertuliskan aturan yang harus dijalankan siswa. Satu kertas berisikan satu aturan. Jika ada empat kertas persegi panjang, berarti ada empat aturan. Sebagai contoh aturan di sekolah yang bisa ditulis adalah datang tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, memakai seragam lengkap sesuai jadwal, dan seterusnya. Begitu juga untuk aturan di keluarga dan masyarakat.

Aturan yang sudah ditulis dibacakan satu per satu oleh siswa. Mereka pun berkomitmen untuk menaati aturan yang telah dibuatnya sendiri. Aturan Bertangga yang sudah dibuat akan ditempel di rumah mereka sebagai pengingat diri untuk melakukannya setiap waktu.

Menaati aturan tanpa paksaan atau muncul dari kesadaran diri sendiri akan menumbuhkan beberapa sikap positif. Di antaranya: melatih kedisiplinan, rasa tanggung jawab, tercipta kerukunan, lingkungan menjadi tertib, teratur, dan lebih nyaman. Dengan menuliskan sendiri aturan, siswa akan berusaha komitmen karena apa yang dituliskan adalah aturan-aturan yang disesuaikan dengan kemampuan dan mereka mampu menjangkaunya. Semangat disiplin yang tumbuh sejak dini dan dari kesadaran diri, akan menjadi sebuah pembiasaan yang senantiasa terintegrasi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Semoga...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

11 Feb
Balas

Terima kasih, Bunda.

11 Feb



search

New Post