Sebagai Pribadi kita harus sadar bahwa kita dari sekolah dibentuk untuk menjadi pribadi yang kritis, disiplin, tertib dan teratur. Kita dari sekolah dibentuk dan dibesarkan untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kita harus sadar dan kemudian meningkatkan diri bahwa sekolah menjadi hidup, berkembang, lestari berkat ada kita dan hidup di sana. Karena kita menjadi bagian dari sekolah yang kita pernah jalani.

Sekolah mempunyai komponen, perangkat yang banyak ada, guru, peraturan, siswa-siswi, buku, dan lain-lain. Seorang pribadi tidak bisa dilepaskan dari sekolah. Demikian juga sekolah tak bisa dilepaskan dari peran seorang pribadi maupun secara bersama-sama. Maka seorang pribadi pun juga harus bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kehidupan sekolahnya.

Sekolah menjadi tempat untuk menempa diri menjadi pribadi yang kreatif, cerdas, bertanggung jawab, tegas menjadi pribadi pemimpin yang dipimpin, dan lai-lain. Di samping diperoleh dari keluarga. Sering kali segala sesuatu dibicarakan yang dibicarakan di sekolah seorang pribadi akan memegang dan menaati dengan sungguh-sungguh bahkan seringkali pula sulit dipengaruhi.

Hal-hal yang membuat seorang anak menjadi pribadi yang berkembang adalah peraturan, guru, pelajaran baik akademis maupun keterampilan, teman, kepala sekolah, pegawai, penjual makanan, kantin, perpustakaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan prestasi. Mereka semua bagi anak menjadi suatu pengalaman yang membentuk diri. Mereka bisa menumbuhkan sikap anak menjadi positif dan negatif. Anak bisa menjadi pecinta sekolah dan bisa bisa juga menjadi pembenci sekolah. Hal-hal yang menarik, disenangi, dan yang tidak menarik dari sekolah dapat digali dari jawaban anak. Tentu jawaban anak diarahkan ke hal yang baik, bukan sebagai senjata untuk protes kepada sekolah. Semua yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah kebaikan.

Sebagai anggota sekolah tentu mempunyai tanggung jawab yang besar bagi perkembangan dan kemajuan sekolah. Meskipun kecil sumbangan kita buat sekolah tetapi sangat berharga. Lalu apa yang bisa kita perbuat bagi sekolah tercinta kita? Jawabannya silahkan kita refleksikan masing-masih dalam pribadi kita. Semua sumbangan mempunyai arti dan tidak dibuang oleh sekolah. Seperti halnya permainan sepakbola. Semua anggota tubuh ikut terlibat dalam sebuah keberhasilan mengenakan bola yang satu ke yang lain. Keberhasilan tidak hanya pada kaki atau kepala yang mengkomando. Bagaimana jika kalau tangan ngambek tidak mau ikut bergerak? Atau kaki kiri sedang sakit, kram misalnya? Apa bisa menendang dengan baik? Semua berarti dan berfungsi. Bila tujuan tercapai tentu kebahagian datang menjelang. Kiranya sekolah mempunyai tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam hidup. Tidak hanya prestasi yang kita raih dalam sekolah tetapi bagaimana kita dapat memiliki integritas pribadi yang terdidik pada sekolah kita masing-masing. Pertanyaannya bagaimana untuk memperoleh itu semua? Tentu membutuhkan kerja keras dan kerja sama baik dari siswa maupun guru serta teman-teman. Kalau semua berhasil siapa yang bangga dan bahagia? Jawabannya silahkan refleksikan dalam hati kita masing-masing.

Memberi kepada sekolah adalah tentu yang terbaik. Sama seperti kalau kita memberi kado untuk teman-teman kita yang sedang berulang tahun, pasti akan memilih hadiah yang terbaik, menarik, dan berguna. Demikian juga saat kita menerima kado tentu sangat bahagia membukannya, memakainya meskipun hadiah itu kecil wujudnya, tetapi mempunyai nilai yang besar.

Sebagai pribadi yang mau berkembang dan meraih sebuah keberhasilan lewat sekolah. Pribadi harus dituntut memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan sekolahnya. Tidak hanya bisa menuntut sekolah ini dan itu agar kebutuhannya terpenuhi, tetapi setiap pribadi harus berusaha dan bekerja sama dengan sekolah dan teman-teman menuju cita-cita yang sama.

Kita dapat menuliskan kembali niat-niat baik yang dapat dibangun sehubungan dengan sumbangan kita untuk sekolah. Hal apa yang masih harus diperbaiki, ditingkatkan, mana yang sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan. Semoga Terinspirasi

Valentinus Utomo, S. Pd.

Counselor and Trainner