#tantangan hari ke-79

****

Persoal sakit, siapa yang bisa memprediksi?. Jelas tidak ada. Tubuh terasa sehat, segar bugar, tiba- tiba bisa drop. Bermulai dari minum segelas air lemon hangat. Niat hati mau mengobati tenggorokan yang mulai terasa serik. Tapi apa lah daya. Realita tak selalu sesuai kenyataan. Tenggorokan berhasil sembuh, tapi kepala menggeliyang tak menentu. Bahkan sekedar untuk beranjak dari singgasana saja sudah tak mmpu. Ya, aku memang suka lupa dengan pebyakit yang kerap singgah ditubuh. Darah rendah.

Pasca hamil lentera hatiku yang ke-2, darah rendah sering kali datang tanpa permisi. Menerobos pintu pertahanan tubuhku yang memang rapuh. Semua aktivitas direnggut olehnya, hanya terbaring lemah. Beruntung si Buya selalu siap siaga. Menyiapkan obat dan sederet ramuan oles yang sering kupakai tatkala badan terasa pegal- pegal. (Belum juga berkepala tiga, ramuan berbagai aroma terapy pun selalu meyelimutiku dalam hangatnya) yo wes rapopo to. Seng penting sehat.

Belum lagi drama saat hendak meneguk sebutir obat berupa kapsul. Meski sudah separuh menua, aku tetap saja memilih obat dalam bentuk siruf, ketimbang kapsul. Sungguh, aku tidak pernah tahu, memgapa aku kesulitan meneguk kapaul. Sekalipun kecil. Bisa muntah- muntah gak jelas saat kulit jemariku hanya sekedar menyentuhinya. Beruntung, si mas bojo sudah paham bagaimana aku bisa meneguk obat tersebut. Meski dengan seabrek drama yang tidak lucu.

Wes aku pengen dang waras. Cuma satu harapanku dihari ibu ini. Dengan tubuh yang sehat, aku bisa mendampingi tumbuh kembang ke-2 buah hatiku dengan penuh kasih sayang.

Happy mother day untuk semua ibu dimuka bumi ini. Juga untuk my mam.