#taantangan hari ke-72

****

Pelaksanaan PAS (penilaian akhir semester) baru saja rampung dilaksanakan. Minggu ini, minggu yang sibuk bercengkrama dengan sederat angka. Lonceng Dadline baru saja ditabuhkan. Pertanda semua pahlawan tanpa tanda jasa kudu (harus) menghatamkan setiap bulir bilangan.

Kesibukan ini sungguh menguras energi, hingga nafsu makan kian meningkat. Jangan ditanya perkara bobot badan. Jelas naik per/kg, bukan sekedar ons saja. Di masa pandemi seperti ini, gemuk sedikit tak masalah, yang penting imun tetap terjaga. Salah satu cara menjaga imun ialah dengan meningkatkan nafsu makan, baik secara kwalitas makanan yang dimakan, maupun kuantitasnya.

Bicara soal angka. Entah dari sejak dulu kala, saya kurang bersahabat dengannya. Angka selalu berhasil membuat mataku berkunang- kunang dan kepala cenat cenut. Sepertinya jiwaku menolak angka, namun raga selalu saja tak berhasil lepas darinya. Semakin hatiku berkata tidak, semakin yakin deretan angka mendekapiku dengan erat. Entahlah, saya juga tidak tahu kenapa hal ini terjadi padaku. Apa mungkin ketika pembagian angka- angka sewaktu saya dikandungan tidak kebagian sepotong angka!. Tapi, untuk sederet angka rupiah, otakku tidak kenal lelah ya. Apalagi sederet angka yang berada di gambar kertas berwarna merah. Seluruh jiwa dan ragapun menari bahagia. Ha..... (Dasar saya emak- emak yang doyan sama rupiah). Kalau kalian bagaimana?