#tantangan hari ke-74

****

Hari yang cerah untuk raga yang penat. Setelah sehari semalam bergelut dengan nilai raport. Aku pikir semua berakhir dihari ini, ternyata dugaanku melesat jauh. Pagi ini, kegembiraan akan terbebasnya tanggungjawab tertunda, saat terdengar notif dari si hijau (WA). Informasi tentang perubahan aplikasi raport yang harus dipakai  aplikasi termutaakhir setelah mengalami beberapa revisi tentunya. 

Dengan sisa semangat yang masih menempel di dada, hatiku bergumam " hari ini semua kudu rampung (harus selesai) terutama yang berkaitan dengan bilangan dan sederet abjad yang selalu dinanti oleh siswa di setiap akhir semester, raport. Lagi- lagi, realita berkata lain. Harapan tinggallah harapan. Harapan tidak selalu sejalan dengan realitas yang terjadi. Hingga detik ini, dimalam yang beranjak dewasa ini, belum juga tiba sepaket nilai dari salah satu guru mapel yang belum terisi. Akh..... Geramku. Meski berkali- kali ku tagih dari beberapa jalur, tak kunjung tiba pula sepaket nilai tersebut. Benar- benar menghambat dan merusak kuncup bunga yang sedikit lagi akan bermekaran. Tersebab bayangan akan liburan terus menari indah dipelopak mata. 

Ok fix. Kita tinggalkan kisah tentang setitik tinta yang menodai hari. Mari beranjak pada kisah yang tak kala delematis. Sesaat setelah azan Asar berkumandang. Kuakhiri pergulatanku pada angka- angka yang terpajang di laptopku silverku. Ku kemasi beberapa helai barang bawaan yang selalu ku bawa jika ke madrasah. Airphone, carger HP (sering lupa ngecarge hp jika dirumah), dan lain- lain yang tak mampu untuk kuurai satu persatu. Dan berhubung mataku sudah beberapa kali kesirep karena sudah tidak kuat menahan kantuk, cerita inipunku akhiri sampai disini. Ingat, besok ya lanjutan ceritanya, mata ambo sudah tidak kuat menahan watt ini.