Verawati

Verawati, lahir di Bekasi pada tanggal 25 Desember 1977 adalah salah seorang guru Akuntansi di Kabupaten Bekasi yang tidak hanya aktif dalam membina murid-murid...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

Resume Pertemuan Ke-20. Belajar Menulis PGRI Gelombang ke-27.

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

Oleh: Verawati

Tidak terasa malam tadi sudah masuk pertemuan ke-20 belajar menulis di PGRI gelombang ke-27. Kali ini narasumbernya adalah Bapak Brian.

Beliau adalah sosok guru blogger millennial dan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait dengan dunia blog dan penulisan.

Beliau juga merupakan alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus. Silakan kunjungi profil beliau pada tautan berikut ini :

https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Pak Brian sadar betul bahwa mereka yang sanggup untuk bisa sampai ke pertemuan ke-20 adalah mereka calon-calon penulis yang akan lulus dalam kelas belajar menulis di setiap gelombang.

Memang betul sekali karena saya hampir mengeluarkan diri dari grup ketika memasuki pertemuan ke-19.

Saya merasa banyak waktu harus saya korbankan demi untuk menyimak dan membuat resume. Tapi kemudian saya bakar lagi semangat demi buku solo kelima saya yang akan segera saya lounching setelah saya selesai kelas BM ke-27 ini.

Saya juga baru sadar jika salahsatu syarat lulus adalah berhasil tiba di pertemuan ke-20 dengan segala tugas-tugasnya. Alhamdulilah fase pertama syarat kelulusan telah saya lewati malam ini.

Nampaknya aroma buku solo sudah mulai tercium di malam ke 20 ini. Ya, salahsatu syarat lulus ikut pelatihan ini adalah para peserta mampu untuk menerbitkan sebuah buku solo.

Bicara tentang penerbit indie, dalam kelas menulis ini saya sudah berkenalan dengan dua penerbit sebelumnya yakni penerbit “KAMILA” yang dikelola oleh Bapak Mukminin dan penerbit “OASE” yang dikelola oleh Ibu Kanjeng.

Semakin hari saya semakin menyadari betapa mudahnya untuk menerbitkan sebuah buku. Syarat kunci untuk lahirnya sebuah buku adalah :

· Ada naskah yang sudah kita siapkan.

· Ada biaya yang harus kita alokasikan.

· Ada kesabaran dan konsistensi untuk menunggu terbitnya buku kita dalam kurun waktu tertentu.

Saatnya untuk menentukan judul dan outline.

Menurut narasumber, karena malam ini sudah memasuki malam yang ke-20 maka kita harus sudah mulai untuk menentukan judul dan outline atau daftar isi dari buku yang akan kita terbitkan nanti.

Saatnya untuk mengedit naskah.

Setelah naskah sudah ada, judul sudah siap, outline sudah siap, maka selanjutnya kita mulai tahap editing sedikit demi sedikit yang mengacu pada KBBI dan PUEBI.

Saatnya untuk menentukan penerbit.

Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita. Hal ini dimaksudkan agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dan lain-lain.

Bapak R. Brian Setiawan, S.Pd akan mengupas tuntas mengenai penerbit indie yang selama ini menjadi rekanan beliau.

Menurut Pak Brian, bagi mereka yang berhasil tidak pernah putus membuat resume dari pertemuan 1 sampai malam ini, berarti sudah memenuhi syarat pertama. Sehingga bisa lanjut mengerjakan syarat ke 2 yaitu membuat buku solo.

Beliau menjelaskan bahwa kita akan berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Kita akan menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut.

Menurut beliau mungkin ini pengalaman pertama para peserta dalam membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu para peserta agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku. Namun bagi saya ini bukan pengalaman pertama melainkan pengalaman ke-lima. Ada lima buku solo yang sudah saya terbitkan dengan judul sebagai berikut :

1. Cerita Magang Di Australia.

2. Catatan Bu Kuri.

3. 1001 Kisah di Sekolah.

4. Ketika Guru Harus Belajar di Industri.

5. Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur.

Menurut narasumber kita malam ini, saat ini menerbitkan buku terasa “semakin mudah”.

Kenapa terasa semakin mudah? Ya, kerena penerbit indie melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

Pada zaman dahulu, ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain sebagainya.

Pada umumnya para penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita akan diterima.

Hal tersebut dilakukan oleh para penerbit mayor agar mereka mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan buku-bukunya akan laku dipasaran.

Bagi para penulis, tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor.

Mereka harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor.

Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini zaman sudah mulai berubah. Kelahiran para penerbit indie kini bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Ada beberapa hal yang akan diperoleh para penulis jika melalui penerbit indie, antara lain :

· Naskah pasti diterbitkan

· Proses penerbitan mudah dan cepat

Sebagai bahan perbandingan, jika kita akan menerbitkan di penerbit mayor makan akan makan waktu lebih dari setahun. Sementara jika kita melalui penerbit indie hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja.

Bukan maksud narasumber kita ini menganggap bahwa penerbit indie lebih baik jika dibandingkan dengan penerbit mayor, namun bagi para penulis pemula,jika bukunya cepat terbit, maka hal itu akan memberikan suntikan semangat tersendiri terhadap semangat menulis mereka.

Jika sebagao penulis kita sudah merasa betul-betul matang, tentu perlu juga mencoba tantangan untuk menembus beberapa penerbit mayor sebagai salahsatu upaya untuk mengupgrade kemampuan.

Dalam pemaparan selanjutnya, Pak Brian memberikan beberapa tips untuk menentukan penerbit indie mana yang nanti akan kita pilih. Beberapa pertimbangan untuk menentukan penerbit indie tersebut antara lain :

1. ● Biaya penerbitan

2. ● Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis

3. ● Batas maksimal jumlah halaman

4. ● Ketentuan dan Biaya cetak ulang

5. ● Apakah dapat Master PDF

6. ● Jumlah buku yang didapat penulis

Di akhir pemaparannya Pak Brian memberikan pengalaman beliau tentang sebuah penerbit dari kota Sleman hasil cetakannya bagus dan terpercaya. Beliau juga akan mengawal dan menjamin buku yang akan kita cetak sampai nanti terbit.

Beberapa kelebihan dari penerbit indie yang beliau rekomendasikan antara lain :

1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah.

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee.

Hal lain yang perlu diingat bahwa menerbitkan buku tidak sama dengan memfotokopi yang sehari jadi. Apalagi saat ini terkait dengan isu ketatnya persyaratan untuk mendapatkan ISBN maka kita tidak bisa memberikan deadline kepada penerbit agar segera menerbitkan bukukita karena ingin kita gunakan untuk alasan kenaikan pangkat dan sebagainya.

Sebuah penerbit membutuhkan waktu setidaknya 4 bulan untuk proses penerbitan. Oleh karena itu pandai-pandailah kita dalam memperhitungkan waktu kapan harus segera memasukan naskah ke penerbit.

Demikianlah tatacara menerbitkan buku di penerbit indie sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Pak Brian.

Semoga kita tidak menyia-nyiakan 20 resume yang telah kita susun dengan penuh pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak sedikit ini.

Mumpung semangat untuk mengumpulkan resume itu masih ada, mari kita sunting seluruh resume dalam satu file word lalu mulai kita edit sedikit demi sedikit dan berikan judul tiap bab tanpa perlu diberikan nomor halaman dulu. Jangan lupaberikan juga prakata, sinopsis dan biodata penulis.

Semoga saya bertemu dengan penerbit yang tepat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post