Hari ini aku dikejutkan oleh berita. Saat aku sedang menyiapkan peralatan mandi karena mau bersiap -siap unttuk kepasar.

Berita tentang telah dibukanya sebagian objek wisata dinegeri China.

Ribuan pelancong memadati tembok besar China , istana forbidden city, dan beberapa tempat lainnya.

Sungguh luar biasa. Sudah hampir 3 bulan, seluruh rakyat diberbagai dunia merasa bosan untuk selalu berada dirumah, menghindari pandemi yang melanda.

Tentu saja kebijakans pemerintah untuk selalu dirumah saja, membawa efek kebosanan. Banyak masyarakat merasa bosan sehingga butuh hirupan udara segar dan pemudaan pupil mata.

Begitu pula di Australia. Kawasan pantai sudah dibuka untuk umum. izin pariwisata sudah dibuka namun harus selalu ingat prosedur kesehatan yang ditetapkan.

Dari dua negara yang diviralkan oleh berita menunjukkan betapa manusia butuh bersosialisasi dengan alam.

Manusia butuh hiburan. Warga negara menginginkan kebebasan bergerak dan kehidupan yang normal kembali.

Seluruh umat menginginkan bebas dari penyakit yang menular ini. Ingin beraktivitas seperti sedia kala.

Betapa banyaknya umat manusia merindukan kebebasan. Namun pada kenyataannya kita semua harus menahan kerinduan untuk suatu kebebasan ini. Seperti kincir angin yang selalu menemani angin yang menerpa laut.

Seperti lampu taman yang dengan setia menunggu seseorang yang butuh cahayanya..

Sepertinya rindu itu selalu ada menunggu kita untuk bernyanyi bersama dengan hembusan angin malam ditepi lautan..