Walau Tertatih
Kusentuh tuts tuts kecil di depanku
Masih sama ...
kosong!
tanpa subyek dan predikat, bahkan obyek
dan hampa tanpa tanda
Aku buka kembali jendela
Satu persatu menyapaku
Riang, hingga terpana
Aku kembalikan jemariku meraih tuts kecil itu lagi
Dan, terbaca
mengalir, bagai air dari ujung desa
tak kuasa aku hentikan langkah kecil itu
Walau tertatih, tapi tak mau menyerah
Mencoba membahana
dengan gerakan jemariku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ternyata bunda pinter berpuisi ria. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bunda.
Iya, Bunda.. ada ide langsung menari jemriku, terinspirasi Bunda Raihana.. terimakasih Bunda Nana..sudah singgah di sini. Seneeeeng skali disapa Bunda. Jazaakillah Bunda
Iya, Bunda.. ada ide langsung menari jemriku, terinspirasi Bunda Raihana.. terimakasih Bunda Nana..sudah singgah di sini. Seneeeeng skali disapa Bunda. Jazaakillah Bunda