UUD (Ujung-Ujungnya Duit)

.

#Pentigraf_AntiKorupsi

.

Menjadi new PNS di new wilayah pada masa new normal suatu hal yang patut disyukuri.  Pasalnya, banyak di luaran sana yang menginginkan posisi ini. Namun, karena takdir dan suratan rezeki yang belum memihak, mengharuskan diri tetap berjuang kembali. Perkenalkan, aku Putri Lestari, S.Pd., PNS baru yang siap mengabdi dengan penuh integritas yang tinggi.

.

Sebagai PNS baru dan berada di wilayah kerja baru yang jauh dari Bapak dan Ibu membuat diri ini harus mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik. Tak jarang, diri ini terjebak pada posisi yang bertentangan dengan hati nurani. Sebab takut dipersulit terhadap segala urusan, ambil jalan aman. Tepis kesalahan-kesalahan dan berlindung dalam tameng kebasa-basian. Skenario ini pun berakhir dengan UUD (Ujung-Ujungnya Duit).

.

Misalnya, dalam perealisasian tunjangan. Tunjangan yang seharusnya dibayarkan seperti sengaja ditahan agar terjadi rapelan.   Banyak bilangan, banyak juga dapat bagian. Bertameng kebasa-basian dan sebagai ungkapan terima kasih sebab telah mengusahakan dan memperjuangkan tunjangan untuk bisa dicairkan, amplop pun diselipkan. Apa ini dibenarkan? TIDAK! Ini sebuah kesalahan. Setiap jabatan sudah punya tupoksi dan bayaran. Untuk apa uang basa-basi diberikan jika itu memang sudah menjadi tugas yang harus dikerjakan dan dipertanggungjawabkan? Korupsi nyata di balik basa-basi balas jasa. Lawan! Aku dan kita semua adalah agen perubahan.

.

Aksara Vizu, 22 Juni 2020.